Skip to main content

4,5 Tahun terpenjara dalam sebuah Kawat Gigi

Sumber gambar = http://pghdentalclinic.com/

Tanggal 18 January 2014 kemarin merupakan hari yang akan selalu saya ingat. Sudah 4,5 tahun perjuangan memakai kawat gigi yang penuh dengan tantangan, sariawan, rasa ngilu setiap kali kontrol, pada akhirnya bisa selesai juga .Banyak pengalaman yang ingin saya sampaikan melalui blog ini terutama karena saya sudah melewatinya dengan berganti dokter gigi sampai dua kali, tantangan berdebat untuk melepas kawat gigi, dan biaya-biaya yang sudah saya keluarkan selama ini.

Memang ada hal-hal positif lainnya yang saya dapatkan setelah memasang kawat gigi dalam jangka waktu yang sangat lama, hal hal tersebut diantaranya gigi saya saat ini terlihat rapi, lebih rapat antar satu gigi dengan gigi lainnya, dan terlihat lebih bersih.

(****)
Alasan mengapa saya memasang kawat gigi, karena 4,5 tahun yang lalu gigi saya mulai berdesakan satu dengan yang lainnya ditambah mulai tumbuhnya gigi geraham belakang sehingga mendesak ke depan .Beberapa gigi seri dan gigi taring juga mulai terdesak dalam posisi miring.  Motivasi yang tinggi pada saat masih kuliah dulu, ditambah saya baru saja mendapatkan biaya dari bekerja part time di salah satu perusahaan penjual kaos djogja. Mulailah saya memberanikan diri untuk memasang kawat gigi dengan rekomendasi teman dalam memilih dokter gigi A yang ada di daerah Sleman, Yogyakarta.

Biaya yang dikeluarkan untuk memasang kawat gigi juga cukup besar yaitu sekitar 3,5 juta. Biaya tersebut mencakup pembersihan karang gigi, pemasangan kawat dan bracket, serta pencetakan model gigi dan rontgen. Setelah gigi terpasang, kita harus melakukan kontrol setiap 2 minggu sekali dengan biaya 50.000.

Pada awal-awal pemasangan memang rasa-rasanya ada hal yang aneh di bagian gigi, rasa ngilu karena gigi ditarik untuk dikencangkan , dan sulit untuk makan. Namun setelah 2 bulan berjalan, kita akan mulai merasa terbiasa. Kontrol gigi juga biasanya saya lakukan selama satu bulan sekali dan seiring berjalannya waktu, ditambah setelah lulus dari kuliah saya harus bekerja di laut dengan pola bekerja lima minggu lima minggu, maka saya baru  melakukan kontrol gigi menjadi setiap lima minggu sekali.

Sepanjang Perjalanan
Setelah saya perhatikan , gigi saya sudah rapi di satu tahun pertama sejak pemasangan kawat gigi, namun entah mengapa setiap kali saya bertanya,”Apakah saya bisa melepas kawat gigi ini dokter ?” jawaban yang saya dapatkan selalu,”Belum saatnya mas, nanti dulu ya sampai benar benar stabil giginya.” Hari demi hari saya lewati sampai tidak terasa sudah 3,5 tahun.

Sejak saya perhatikan di satu tahun pertama sampai setelah 3,5 tahun, susunan gigi tetap tidak ada yang berubah, sehingga saya memutuskan untuk kembali bertanya ke dokter A, “Dokter, kapan saya bisa mulai melepas kawat gigi ini,? Karena saya sudah merasa tidak nyaman.” Namun jawaban yang saya dapatkan justru membuat kecewa dan aneh. Dokter tersebut menjawab,”Ah buat apa mas buru buru, banyak kok orang orang yang memasang kawat gigi selama lamanya. Kalau mas mau, bisa juga dipasang sampai tua nanti.”

Mulai dari situ saya merasakan ada hal yang aneh, “Is this just about Money?” Saya mulai bertanya kepada teman teman untuk meminta opini dan sebagian besar menjawab gigi saya sudah rapi dan sudah waktunya untuk bisa dilepas. Rasa respek dan percaya kepada dokter A pun semakin lama semakin memudar , sehingga saya memutuskan untuk mencari dokter gigi lain. Perlu diingat bahwa di dalam mengambil keputusan harus ada “Second Opinion.”

Hasil dari bertanya dari teman satu dan teman teman lain yang memakai kawat gigi di Yogyakarta, pada akhirnya saya mendapatkan jawaban yang mengarah kepada dokter B yang ada di daerah kota Yogyakarta. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa dokter ini baik, pintar, dan ketika melakukan kontrol serta pembersihan gigi selalu rapi. Sehingga saya segera meluncur ke dokter gigi B dan menjelaskan history awal sejak pemasangan kawat gigi.

Saya bertanya,”Bagaimana dokter, saya sudah 3,5 tahun memakai kawat gigi ini, apakah sudah saatnya untuk dilepas dan saya bisa memakai retainer?” Jawaban yang saya dapatkan lebih baik dibandingkan dokter sebelumnya,”Baik mas, kalau dalam kasus ini, mas tinggal dirapikan 1 tahun saja , kemudian nanti bisa dilepas.” Saya mulai berfikir bahwa dokter ini jujur, karena tidak mengatakan “dipasang selama lamanya ya.” Yang bagi saya sungguh aneh dan tidak masuk akal.

(****)
Setelah waktu berjalan selama 4,5 tahun dan saya selalu melakukan kontrol secara rutin yang biayanya juga tidak pernah berubah sekitar 50.000, saya mulai merasa bosan oleh karena dokter B ini termasuk dokter yang cukup terkenal di daerah kota Yogyakarta, sehingga setiap kali datang , saya harus mengantri rata rata sekitar 2,5 jam. Banyak sekali yang datang anak anak muda yang menginginkan bentuk gigi yang sempurna.
Pada saat itu juga dokter B mulai mengatakan,”Mas, sepertinya gigi diatas bisa dicabut satu ya?” Saya yang tidak pernah menerima suatu pendapat dengan begitu saja membuat saya mulai bertanya tanya,”Kenapa harus dicabut? Jika dicabut , berapa lama lagi saya harus menunggu sampai kawat gigi ini bisa dilepas?”. Lagi lagi jawabannya mengagetkan ,Dokter B menjawab,”Kalau gigi atas sudah dilepas, mas harus menunggu lagi sekitar 1,5 taun untuk perapatan gigi dan maintenance. Alasan mengapa gigi atas dicopot supaya gigi mas terlihat lebih sempurna lagi dan banyak ruang yang bisa diisi oleh gigi belakang.”

Walaupun opini datang dari dokter yang pintar sekalipun , saya tidak mudah untuk percaya. Perlu diingat bahwa gigi kita tidak akan pernah tumbuh lagi setelah dewasa. Apabila dicabut, maka gigi tersebut tidak akan pernah bisa kembali lagi kecuali kita memasang gigi palsu, lagipula gigi atas saya sudah rapih dan baik, mengapa harus mencabut gigi lainnya?

Setelah saya mendengarkan pendapat dari berbagai teman teman yang mengikuti kuliah di kedokteran gigi dan second opinion dari dokter gigi lain, ternyata memang gigi saya sudah rapi. Sehingga saya memutuskan untuk tetap melepas kawat gigi ini.

Bebas dari kawat gigi dan sekarang Retainer
Saya menyampaikan pendapat saya ke dokter B,”dokter, saya rasa tidak perlu lagi dicopot gigi saya ini di bagian atas, lagipula susunan gigi sudah rapi. Saya menginginkan kawat gigi ini yang perlu segera dicopot  dokter. Terima kasih.” Dokter B masih memberi pendapat,”Tapi belum 100% sempurna mas, jika mau sempurna, maka gigi atas dicabut, dan gigi bawah saya rapatkan lagi. Bagaimana?”

Pengalaman 4,5 tahun dalam memasang kawat gigi bagi saya sudah cukup, lagipula buat apa menunggu sampai 100% sempurna jika kamu harus memakai kawat gigi ini selama lamanya. Apakah ada manusia yang sempurna? Apalagi dalam hal struktur gigi , pasti juga tidak ada yang sempurna.

Beradu pendapat dengan dokter yang cukup memakan waktu, pada akhirnya dokter B mulai menyetujui dan bersedia untuk melepas kawat gigi ini. Setelah semua kawat dan bracket terlepas dari dalam mulut, saya merasakan ada sesuatu hal yang baru yaitu kebebasan. J

Namun saya tidak bisa langsung bersenang senang, karena ada kawat tipis yang dinamakan Retainer  dan bertujuan untuk menjaga supaya susunan gigi tidak bergerak dan kembali ke bentuk semula.  Biaya pemasangan retainer ini sekitar 1 juta ditambah pelepasan kawat gigi dan pencetakan gigi sekitar 350 ribu. Sehingga total yang harus saya keluarkan sekitar 1,35 juta. Memang biaya pelepasan kawat gigi dan retainer tidak bisa dibilang murah, tetapi masih lebih baik dibandingkan harus mengeluarkan biaya kontrol serta menghabiskan 2,5 jam hanya untuk mengantri, apalagi harus selama lamanya.

Retainer ada dua model yaitu model kawat dan model transparan.Untuk model kawat sekitar 1 juta dengan spesifikasi lebih kuat, mudah dibersihkan, bisa dilepas pasang, namun kurang nyaman dipakai. Untuk model transparan sekitar 1,5 juta dengan spesifikasi mudah patah, tidak terlihat apabila dipasang, agak sulit dibersihkan, bisa dilepas pasang, dan nyaman dipakai. Saya menggunakan model kawat karena selain lebih murah, model kawat juga lebih kuat sehingga untuk saya yang selalu mobile, retainer ini tidak bisa patah.

Retainer harus dipasang selama 6 – 12 bulan, untuk 1 – 3 bulan pertama harus dipasang setiap saat ,namun setelah 3 – 6 bulan retainer hanya dipasang pada malam hari saja. Perlu digaris bawahi meskipun retainer  telah dipasang secara rutin selama 12 bulan, hal tersebut tidak menjamin susunan gigi akan tetap sama. Karena saya memiliki teman yang sudah memasang retainer selama 2 tahun, setelah dilepas, gigi masih saja kembali ke susunan gigi semula, sehingga ia kembali memasang kawat gigi untuk merapikan nya ke bentuk yang lebih baik.

(****)
Sekian tulisan dari saya, semoga bisa menginspirasi teman teman lainnya yang masih menggunakan kawat gigi untuk bisa mempertimbangkan second opinion ketika mengambil keputusan, terutama ketika gigi sudah nampak rapi dan jangka waktu pemasangan sudah lebih dari 3 tahun, maka segala sesuatunya perlu dipertimbangkan kembali, jangan hanya menelan pendapat mentah mentah dari satu dokter tanpa ada masukan dari dokter lainnya, karena dokter juga manusia. J

Salam sukses and Best Regards.

Denni Pascasakti
Singapore, 21 January 2014

Comments

Anonymous said…
iya bener bgt. . . retainer ini tidak menjamin gigi tetap se rapi saat memakai braket_


apa lg kalau pakeknya g rutin.
Anonymous said…
Halo.. Mau nanya dong. Kalo utk pelepasan kawat gigi apakah pemakaian retainer ini memang dianjurkan dokter wajib memakainya atau tidak?
Yuliati said…
Buat pengguna android, nih ada app buat nyari DOLLAR online secara mudah tanpa modal dan legal modal HP aja , lumayan bisa ditukerin sama STEAM gift card, gem coc , Google Play gift card, paypal, facebook giftcard, Xbox,PlaystationStore, Amazon dan ItunesGiftCard
1. Download aplikasi Whaff Rewards di playstore
2. Setelah ke intsall buka appnya
3. Seteah di buka klik tombol login, login ajaa pake akun facebook kalian
4. Abis itu ada kotak invitation code
5. Masukan kode AY85570
6. Setelah masukan kode diatas kalian bakal Dapet $0.3, lumayan kaan, kalian tinggal ngumpulin deh sampe 10$
7. Cara ngumpulinnya gampang, tinggal invite orang lain atau download aplikasi yang ada di app tersebut
8. Setiap download aplikasi kalian akan mendapat hadiah sebagai reward, hadiahnya bisa $0.17, $0.22 sampe $0.66
9. Setiap hari kalian pun akan mendapat reward bila setelah di download aplikasi tersebut tidak di uninstall lagi lumayan kaan setiap hari Uang kalian bertambah hehehe
10. Setelah terkumpul $10 baru deh kalian bisa tukerin ke voucher google play,
11. Terus kalian juga bisa tukerin sama Google Play gift card, steam gift card , paypal, facebook giftcard, Xbox,PlaystationStore, Amazon dan ItunesGiftCard

Jangan lupa share trik ini ya :)
Rah adi said…
Terima kasih mas untuk infonya, kebetulan saya baru saja lebas behel, dan saya di rekomendasikan oleh dokter nya untuk menggunakan retainer pada saat malam hari saja
chr said…
Kak boleh minta alamat praktek dokter B tsb? Makasih
fitria said…
ini pakai retainer gigi atas saja atau bawah juga?
Wajib karena kalau tidak memakai rentainer giginya akan kembali ke bentuk semula:)

Popular posts from this blog

Prosedur Buku Pelaut Panama

  Saya ingin membuat buku pelaut Panama karena adanya kemudahan akses ketika bekerja di beberapa negara sebagai Seaman. Awalnya cukup sulit untuk menemukan informasi di Internet mengenai prosedur pembuatan buku Pelaut Panama di Indonesia. Namun saya segera mencari tahu dan mencobanya sendiri, hanya dalam waktu 3-4 hari kerja, setelah semua syarat dokumen lengkap dan dilakukan pembayaran, saya sudah bisa mendapatkan buku pelaut Panama di Rumah. Berikut ini saya sampaikan beberapa point-point penting mengenai prosedur pembuatan Buku Pelaut Panama : 1.      Dimana membuat buku pelaut Panama? Buku pelaut Panama dibuat di Consulate General of Panama di Jakarta yang berada di World Trade Center Lt.13, Jalan Jend. Sudirman, Karet-Kuningan. Namun karena keterbatasan waktu, saya menggunakan jasa Agent. 2.      Apa saja persyaratan buku pelaut Panama? a.      Surat permohonan dari perusahaan b.      Passpor (valid at least 6 bulan) c.      Bosiet/BST (valid at least 6 bulan) d.

Medical Check Up OGUK/UKOAA

Awal April 2018 lalu, saya mengambil paket Medical Check Up (MCU) UKOAA/OGUK di Klinik SOS Medika Cipete-Jakarta. MCU standar UKOAA/OGUK saya sebelumnya sudah berakhir masa berlaku-nya (Masa berlaku = 2 tahun), sehingga saya harus kembali mengambil MCU lagi untuk memastikan bahwa saya FIT untuk bekerja di offshore. Sebelum saya menuju ke lokasi, saya membuat appointment terlebih dahulu melalui email : sosidn.medapp@internationalsos.com , kemudian setelah ada konfirmasi, saya melakukan persiapan selama 2 minggu sebelumnya dengan berolahraga rutin, menjaga makanan rendah lemak/kolesterol, dan menjaga pikiran supaya tetap rileks. Setelah semuanya siap, saya berangkat menuju ke Klinik SOS Medika yang beralamat di Jalan Puri Sakti No.10, Cipete-Antasari. Jakarta Selatan. Sekedar informasi bahwa untuk paket MCU UKOAA/OGUK terdapat beberapa kategori  : Paket OGUK Complete seharga Rp 2.600.000 (Usia < 50Tahun)   Paket OGUK Standar seharga Rp 1.300.000 (Usia < 50Tahun)

Endorse Panama Medical

Saya membutuhkan Panama Medical untuk kepengurusan salah satu dokumen offshore, pada awalnya saya masih bingung dimana saya bisa membuat Panama Medical, berapa biayanya, dan apabila saya sudah memiliki Medical sesuai standar OGUK, apakah masih bisa digunakan untuk dibuatkan Endorse Panama Medical. Banyak pertanyaan yang saya tidak tahu jawabannya, dan ketika saya mencari di internet, masih cukup sulit untuk menemukan artikel yang membahas mengenai Panama Medical di Indonesia, sehingga saya mencoba mencari tahu sendiri dan pengalaman tersebut saya tuliskan ke dalam artikel ini supaya memberikan kemudahan bagi pembaca yang ingin membuat Panama Medical. 1.      Apa itu Panama Medical ? Salah satu check up kesehatan yang mengacu kepada standar Medical MLC/ILO, sehingga hasil akhir nya akan menentukan apakah seseorang Fit untuk bekerja atau Unfit yang kemudian Medical tersebut akan diendorse oleh dokter yang telah diauthorisasi oleh Panama Maritime. 2.      Berapa biaya Panama Medic