http://www.bnp2tki.go.id
Anda ingin
bekerja di luar negeri ? atau Anda ingin bekerja di bidang perhotelan ,
pelayaran , maupun konstruksi yang berdomisili di luar negeri dengan bayaran
mata uang asing ? Jika jawabannya Ya , maka anda memerlukan dokumen resmi yaitu
KTKLN ( Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri ).
Tujuan awal
dibuatnya KTKLN sebenarnya cukup baik yaitu untuk mendata tenaga-tenaga kerja
Indonesia yang bekerja di luar negeri serta memberikan perlindungan apabila
terjadi ketidakadilan dalam bekerja.
Namun seiring
berjalannya waktu, kepengurusan KTKLN menjadi momok yang menakutkan bagi para pekerja Indonesia karena proses
birokrasi yang sangat lambat dan terkesan dipersulit apabila tidak ada “pelicin”-nya.
Keberadaan KTKLN
ini-pun cukup sakti. Anda bisa mencobanya apabila pada hari-H Keberangkatan ke
luar negeri, anda tidak membawa KTKLN. Maka pada saat mencoba melintasi loket
imigrasi di Bandara, Petugas imigrasi akan menanyakan ,”Mana KTKLN-nya? Tidak
bawa ? Maap anda tidak bisa masuk.”
Tidak memiliki
KTKLN berarti usaha anda untuk melintasi loket imigrasi akan ditolak sehingga dapat
berakibat fatal diantaranya Tiket pesawat hangus, Terkena teguran kantor karena
tidak bisa berangkat pada hari yang sudah ditentukan, serta harus re-schedule ulang.
Oleh karena itu ,memiliki KTKLN merupakan hal penting bagi setiap Tenaga kerja Indonesia
yang ingin bekerja di luar negeri.
2 Tahun yang lalu : Agustus 2011 @ Bandara
Soekarno Hatta ( Pembuatan Baru )
Pada saat saya
mencoba masuk ke loket imigrasi, petugas mengatakan bahwa mulai hari ini, terdapat
dokumen yang harus dimiliki Tenaga Kerja Luar negeri yaitu KTKLN dan proses
kepengurusannya sangat mudah.
Hal tersebut
memang benar ! 2 tahun lalu kepengurusan KTKLN sangat cepat, satu loket dan tidak
bertele tele. Saya ingat bahwa saya cukup datang ke Loket KTKLN, menyerahkan passport
kemudian pengambilan foto. Tidak sampai 10 menit, kartu KTKLN sudah jadi dan
saya mengacungkan dua jempol kepada petugas. Unbelieveable !
Agustus 2013 @BNP3TKI Ciracas (
Perpanjangan Habis masa Berlaku )
Saya mendapatkan info bahwa untuk pembuatan baru
dan perpanjangan KTKLN di bandara Soekarno Hatta sudah ditutup karena banyak “permainan”,
Sehingga semua kepengurusan harus dilakukan di BNP3TKI Ciracas
(06:00)
Saya berangkat
dari Tangerang menggunakan sepeda motor menuju Ciracas. Sebenarnya saya kurang
paham dimana lokasi kantor BNP3TKI yang
beralamat di : Jalan Pengantin ali No.71, Jakarta Timur itu berada. Namun
berkat bantuan teknologi Internet, saya dapat dengan mudah menemukannya menggunakan
bantuan https://maps.google.com/,
ditambah juga bantuan dari Google Map yang telah terinstall di HP android saya.
Syarat Syarat
Pembuatan baru / Perpanjangan KTKLN untuk Pelaut :
- Pasport
- Letter of Guarantee
- Surat Perjanjian Kerja
- Medical Check Up
- Asuransi Kesehatan
- Surat Ijin Keluarga
- KTP
- Tiket Pesawat
- Seaman Book
- KTKLN Lama ( apabila memperpanjang )
Website resmi
BNP2TKI dalam mengurus KTKLN =
(08:30)
Sampai juga di
kantor BNP3TKI walaupun sedikit terlambat karena ditengah jalan secara mendadak
ban motor saya bocor sehingga terpaksa saya harus merelakan 30 menit demi
nongkrong bersama tukang tambal ban :)
Setelah
memasuki gedung, petugas dekat pintu bertanya,
Petugas : ”Mau
ngurus apa pak ?”
Saya : ”Perpanjang
KTKLN, ngurusnya kemana ya pak ?”
Petugas : “Bapak
ke loket sebelah, ambil nomor kemudian ke belakang.”
Saya : “Ke belakang
mana pak ?”
Petugas :
Pokoknya ke belakang dulu.”
Setelah
mengambil nomor antrian 086, saya menuju ke belakang. Memang sungguh
mencurigakan karena didalam gedung ini berjejer 12 loket penerimaan berkas,
namun tidak ada satupun loket yang dijaga oleh petugas. Hal aneh lainnya,
ditengah ruangan besar ini terdapat meja Informasi, akan tetapi tidak ada
petugas yang berjaga disana.
Di ruang
belakang lebih mengerikan, TKI-TKI duduk berjejer dengan muka lesu dan mereka
terlihat pasrah, sayapun ikutan duduk di ruangan belakang yang tidak ada AC,
Asap rokok mengepul dimana mana, dan suasananya sudah seperti di warteg,
(09:30)
Setelah menunggu
1 jam, tidak ada progress sama sekali. Saya harus bertanya ! Saya mencoba
berjalan ke loket fotokopi berkas, namun petugas disana terkesan acuh tak acuh
dan tidak menggubris.
Petugas hanya
menjawab ,”Bayar 3000 untuk formulir.”
Saya:”Setelah mengisi
formulir ini kemudian kemana pak? .”
Petugas :”Ke
loket depan.”
(10:00)
Di loket depan
saya mencoba menyerahkan formulir, namun lagi lagi petugas di loket depan
mengatakan ,”Bukan di Loket depan pak ! di loket belakang “
Kesabaran saya
sudah habis, rasanya ingin meninju wajah petugas disana, tidak ada rasa takut
berhadapan dengan mereka karena badan saya lebih besar. Kemarahan cukup saya
lampiaskan ke tembok yang ada di dalam gedung, saya pukul keras keras .
Setelah
bercakap cakap, saya bertemu 2 orang tenaga kerja lainnya yang seumuran dengan
saya , Mereka lulusan dari ITB dan UI yang saat ini bekerja di Petronas
Malaysia serta di bidang Konstruksi Qatar. Kami sama sama sepakat ingin mencoba
mengurus KTKLN tanpa mengeluarkan uang “pelicin” karena di jalan masuk depan
terdapat baliho seukuran 6m x 3m yang mengatakan bahwa KTKLN GRATIS.
(10:30)
Seorang
petugas yang melintas saya coba dekati dan bertanya dengan halus , “Pak, syarat
syarat saya sudah lengkap semua. Kemana ya pak saya harus menyerahkan dokumen
ini ?”
Petugas itu
akhirnya memberikan petunjuk,”Kalau sudah lengkap, langsung saja mas ke loket
12.
Di loket 12 terlihat
pegawai pegawai didalamnya ada yang merokok, ada yang membaca Koran, malah ada
juga yang sedang bergosip. Saya juga memperhatikan bahwa di ruangan tsb. hanya terdapat
2 komputer. Komputer pertama untuk menginput data data, dan komputer kedua
untuk pengambilan Foto. Saya bertanya dalam hati,”Bagaimana tidak serba lambat,
selain petugasnya sangat senang mengobrol, ditambah juga hanya terdapat 2 komputer
saja dalam mengurus 200 calon tenaga kerja luar negeri setiap hari-nya.
Saya
menyerahkan berkas berkas lengkap ditambah Medical Check up dari Rumah sakit di
Singapura dan Asuransi Jiwa dari Pihak Asuransi Internasional. Petugas hanya
mengatakan ,”Ditunggu pak.”
(12:00)
Tidak ada
panggilan ,Petugas hanya berkata,”Istirahat makan siang, Jam 1 kembali lagi
(13:00)
Seperti biasa,
Lagi lagi petugasnya merokok, Ngopi, bergosip dan sibuk “ngomongin” orang lain.
(14:30)
Saya mencoba
ke depan loket 12, saya ketuk pintunya dan mengatakan,”Saya sudah menunggu 6
jam, kok sampai sekarang tidak ada panggilan!” Selain itu saya juga mencoba
menghimpun massa TKI lainnya untuk memprotes petugas yang Lambat ini.
Karena cemas,
akhirnya petugas mulai mengambil Toa, dan memanggil satu per satu TKI masuk
kedalam loket 12 untuk pengambilan foto. Sebenarnya proses pengambilan foto ini
sangat cepat, hanya 5 menit yang terdiri dari pengambilan foto dan pengambilan
sidik jari, Namun bagaimana bisa sampai 6 jam tidak ada panggilan.
Petugas
mengatakan,”Baik pak, ditunggu kartunya satu setengah jam lagi ya.”
“Apa.. satu
setengah jam lagi ??
(15:30)
Petugas dengan
jalan terhuyung huyung serta merokok mulai membawa setumpuk dokumen dan mulai
memanggil nama satu per satu tanpa bantuan pengeras suara.
“si…ti….Bu…di”
( Seperti orang berbisik )
Akhirnya nama
saya disebut dan saya berhasil mengambil KTKLN dengan perjuangan menunggu dari
sejak jam 08:30 sampai 15:30. Berarti total waktu yang dibutuhkan adalah 7 jam!
Mengapa
sekitar 2 tahun yang lalu pada saat saya mengurus KTKLN di Bandara, hanya dibutukhan
waktu 10 menit, namun kali ini ,kepengurusan KTKLN di BNP3TKI justru
membutuhkan waktu 7 jam ??
(****)
Sunguh memprihatinkan
birokrasi di beberapa instansi di Indonesia terutama dalam mengurus KTKLN ini walaupun di sisi
lain, sudah banyak instansi yang mulai
berbenah diri.
Masih banyak
TKI TKI yang dibodohkan oleh birokrasi oleh karena tidak ada “pelicin” nya.
Selama saya
menunggu di Cirasas, saya melihat TKI-TKI lain yang “membayar” sampai 2 juta bahkan
ada yang sampai 3 juta tanpa disertai bukti kwitansi. Memang proses mereka
cukup cepat sekitar 2 jam. Namun mau sampai kapan budaya uang “pelicin” tetap
dipertahankan di Negara Indonesia?
TKI TKI yang disebut sebagai Pahlawan devisa karena membawa mata uang asing ke Indonesia yang dapat memajukan perekonomian , justru diperlakukan seperti orang bodoh yang tidak memiliki harga diri.
TKI TKI yang disebut sebagai Pahlawan devisa karena membawa mata uang asing ke Indonesia yang dapat memajukan perekonomian , justru diperlakukan seperti orang bodoh yang tidak memiliki harga diri.
Harapan saya
semoga kepengurusan KTKLN dapat lebih mudah di kemudian hari dan prosesnya
bersih, atau hapuskan saja KTKLN yang tidak banyak fungsinya itu. :)
Best Regards
Denni
Pascasakti
Jakarta, 2
September 2013
Comments
sangat gawat birokasi nya, maunya di video kan mas lalu di share di youtube makin mantep biar jadi topik d tvone. hehe, salam