Skip to main content

The First Week

Sudah 1 minggu aq mengikuti Engineering Development Program(EDP 2010).aq bisa mengenal banyak teman, canda tawa dan kerja keras. Pada program yang dibuka setiap 1 tahun sekali ini, kami satu angkatan berjumlah 80 orang dari berbagai jurusan di seluruh Indonesia.Berdasar info dari pihak HRD sih,katanya pendaftar awal berjumlah lebih dari 15.000 orang.wow, terutama dari jurusan saya teknik geodesi hanya diambil 2 orang yaitu saya dan rekan saya Frandy.

Sekarang aq kembali menjadi anak kos di daerah dekat Cilandak town Square, biaya hidup di Jakarta ternyata harganya jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan di Yogyakarta. Saya ngekos disini bersama teman2 dari divisi geoscience seharga Rp 600.000/ bulan/ kamar , namun karena 1 kamar boleh 2 orang, jadi nya saya sekamar berdua dengan rekan saya bernama Akhyas yang merupakan lulusan S1 ‘02 ITB dan telah menamatkan S2 universitas di Jerman.Aq sudah mengangapnya seperti kakak, karena pengalaman nya sudah jauh lebih banyak daripada saya. Ada juga rekan EDP satu kos yang sudah pernah bekerja di THIESS selama 6 bulan lalu pindah ke elnusa. Pokoknya hampir 75% dari temen2 di EDP sudah pernah bekerja, ada yang dari nissan, AHM, IBM, Buma,dll. Padahal saya masih Fresh Graduate, bener2 belum ngerti apa2 tentang dunia perminyakan.

Pendidikan ini dilaksanakan selama 3 bulan, yang setiap pk 07.00 pagi selama 1,5 jam selalu didahului oleh pelajaran bahasa inggris dan dilanjutkan dengan training training soft skill seperti leadership, komunikasi, presentation skill, dll. Kata kata yang paling saya ingat dari seorang trainer yang pernah bekerja sebagai manager PT Garuda Indonesia mengatakan,” Untuk bisa menjadi seorang pribadi yang disukai oleh banyak orang, kamu juga harus bisa menjadi seorang pendengar yang baik bagi teman2 mu.” Memang aq menyadari terkadang tidak mempunyai banyak waktu untuk mendengarkan, biasanya saya lebih menyukai berbicara terus menerus tanpa mau mendengarkan.

Selain itupun saya juga belajar basic Fire and first aid training, yaitu bagaimana cara menggunakan alat pemadam kebakaran(APAR). Ternyata untuk menggunakan alat APAR tersebut, kita harus memperhatikan terlebih dahulu tanggal kadaluarsanya (max.1 tahun) dan tekanan nya (15 satuan) sebelum menggunakan. APAR juga ada yang berjenis powder, busa, maupun CO2.. Seru juga.

Lalu saya juga belajar bagaimana menyelamatkan orang yang detak jantungnya sudah berhenti, yaitu dengan cara memberikan pernapasan bantuan 2X, kemudian menekan dadanya sebanyak 30 X. Sehingga perbandingan nya menjadi 2:30 dengan siklus berulang ulang..lalu aq bertanya kepada trainernya,”Pak, biasanya berapa menit kita melakukan hal seperti ini terus menerus sampai pasien hidup kembali?” lalu trainer itu menjawab,”biasanya sih 20 menitan.”dapat dibayangkan capeknya kayak apa tuh.

Saya senang bisa memiliki komunitas baru dan rekan kerja baru, semoga ke depan nya kita bisa menjadi suatu tim yang solid. Maju terus EDP Elnusa 2010.

Comments

Popular posts from this blog

Prosedur Buku Pelaut Panama

  Saya ingin membuat buku pelaut Panama karena adanya kemudahan akses ketika bekerja di beberapa negara sebagai Seaman. Awalnya cukup sulit untuk menemukan informasi di Internet mengenai prosedur pembuatan buku Pelaut Panama di Indonesia. Namun saya segera mencari tahu dan mencobanya sendiri, hanya dalam waktu 3-4 hari kerja, setelah semua syarat dokumen lengkap dan dilakukan pembayaran, saya sudah bisa mendapatkan buku pelaut Panama di Rumah. Berikut ini saya sampaikan beberapa point-point penting mengenai prosedur pembuatan Buku Pelaut Panama : 1.      Dimana membuat buku pelaut Panama? Buku pelaut Panama dibuat di Consulate General of Panama di Jakarta yang berada di World Trade Center Lt.13, Jalan Jend. Sudirman, Karet-Kuningan. Namun karena keterbatasan waktu, saya menggunakan jasa Agent. 2.      Apa saja persyaratan buku pelaut Panama? a.      Surat permohonan dari perusahaan b.      Passpor (valid at least 6 bulan) c.      Bosiet/BST (valid at least 6 bulan) d.

Medical Check Up OGUK/UKOAA

Awal April 2018 lalu, saya mengambil paket Medical Check Up (MCU) UKOAA/OGUK di Klinik SOS Medika Cipete-Jakarta. MCU standar UKOAA/OGUK saya sebelumnya sudah berakhir masa berlaku-nya (Masa berlaku = 2 tahun), sehingga saya harus kembali mengambil MCU lagi untuk memastikan bahwa saya FIT untuk bekerja di offshore. Sebelum saya menuju ke lokasi, saya membuat appointment terlebih dahulu melalui email : sosidn.medapp@internationalsos.com , kemudian setelah ada konfirmasi, saya melakukan persiapan selama 2 minggu sebelumnya dengan berolahraga rutin, menjaga makanan rendah lemak/kolesterol, dan menjaga pikiran supaya tetap rileks. Setelah semuanya siap, saya berangkat menuju ke Klinik SOS Medika yang beralamat di Jalan Puri Sakti No.10, Cipete-Antasari. Jakarta Selatan. Sekedar informasi bahwa untuk paket MCU UKOAA/OGUK terdapat beberapa kategori  : Paket OGUK Complete seharga Rp 2.600.000 (Usia < 50Tahun)   Paket OGUK Standar seharga Rp 1.300.000 (Usia < 50Tahun)

Endorse Panama Medical

Saya membutuhkan Panama Medical untuk kepengurusan salah satu dokumen offshore, pada awalnya saya masih bingung dimana saya bisa membuat Panama Medical, berapa biayanya, dan apabila saya sudah memiliki Medical sesuai standar OGUK, apakah masih bisa digunakan untuk dibuatkan Endorse Panama Medical. Banyak pertanyaan yang saya tidak tahu jawabannya, dan ketika saya mencari di internet, masih cukup sulit untuk menemukan artikel yang membahas mengenai Panama Medical di Indonesia, sehingga saya mencoba mencari tahu sendiri dan pengalaman tersebut saya tuliskan ke dalam artikel ini supaya memberikan kemudahan bagi pembaca yang ingin membuat Panama Medical. 1.      Apa itu Panama Medical ? Salah satu check up kesehatan yang mengacu kepada standar Medical MLC/ILO, sehingga hasil akhir nya akan menentukan apakah seseorang Fit untuk bekerja atau Unfit yang kemudian Medical tersebut akan diendorse oleh dokter yang telah diauthorisasi oleh Panama Maritime. 2.      Berapa biaya Panama Medic