Skip to main content

Pengalaman Mistis ketika Berlayar (beberapa nama dan lokasi disamarkan )



(pk 15.00)
Terik matahari terasa sangat membakar kulit, keringat kami bercucuran, namun perjalanan masih panjang, sepanjang kiri dan kanan hanya terlihat pohon nipah.Misi kami memetakan semua jalur pipa milik salah satu Perusahaan migas asing di Balikpapan menggunakan GPS RTK. Kami juga membawa gas detector untuk mendeteksi gas beracun yang sesekali keluar dari pipa gas, sehingga kami harus tetap waspada jika terjadi kebocoran gas yang dapat menyebabkan keracunan gas dan ledakan.

Paling menantang dalam pekerjaan ini, ketika kami harus berjalan diatas pipa selebar 20an centimeter diatas sungai, dan tanpa ada pegangan!!.. wuihh… lumayan deg2an.. Pokoknya udah seperti pemain sirkus deh..pernah suatu ketika gw berjalan kaki pada pipa diatas sungai dan pas udah ditengah tengah, tiba tiba muka gw pucat, kaki gemeteran, entah mengapa kok pipanya yang cuma 1, tiba2 jadi 2??? Ohh.. sepertinya mataku mulai berbayang, pas gw liat bawah,,, air sungai mengalir dengan derasnya…nafas gw tersengal sengal… Bayangkan, 10 menit saya hanya berdiri terpaku diatas pipa.. … Mungkin sekarang kalo gw ngelamar ke dunia sirkus udah diterima kali ya..;p

Setelah kami menempuh perjalanan 2 km, akhirnya terlihat dermaga di ujung pipa. Saya, budi, anton, Fredi berteriak kegirangan.”Slese juga kita hari ini.” Anton juga menjawab,” Pak Denni, sekarang jam berapa?” gw melihat jam tangan , dan mulai menyadari bahwa kulit gw ternyata belang coz berjemur sinar matahari…,”Jam 4 sore ton,, .. lumayan juga ya jalan 2 km.. DUduk duduk dulu sini, sambil nunggu jemputan kapal.” .Kami berempat pun duduk diatas pipa dan mulai melihat keadaan sekitar.
Tiba tiba suara dering HP Fredi berbunyi,.. Ia berbicara dengan wajah serius, setelah beberapa menit Fredi menutup HPnya dengan wajah berubah jadi Kotak ( udah kayak muka nya SpongeBob).. Saya kemudian angkat bicara,” Mesti berita buruk ya Fred?”.FRedi berkata,”Iya nih,, kita mesti lembur hari ini, kerjaan tambahan kita buat marking pipeline.” Spontan gw yang masih newbie nanya balik,

“Apaan tuh marking pipeline.?”

“Marking pipeline itu nandain posisi pipa di bawah laut pake pelampung yang diikatkan pemberat, tujuan nya supaya kalo kapal barge besar mau buang jangkar, harus diluar radius minimal 100 meter dari lokasi pipa, jadi gag terjadi ledakan..”..
“Ohhh gt ya..”

(pk 17.00)
“Kapal kita kan tuh Ton.?”
“Iya pak, ayo kita semua naik.” Kami berempat dengan harapan bisa pulang jam 4 sore pupuslah sudah.T.T..

Setelah Keempat orang naik di atas kapal, Driver kita pak Rudi yang bekas angkatan laut dan berpengalaman mulai menekan pedal gas menggunakan tangan dan seketika terdengan riungan “BRUUUNGGGGGGGGG..” ya.. Kapal ini mulai berjalan menjauhi dermaga tersebut menuju lautan bebas.

(pk 19.00)
Tanpa terasa 2 jam sudah berlalu,, cukup jauh juga perjalanan menuju Kapal barge yang akan membuang jangkar, lalu dari kejauhan terlihat besar sekali kapal tersebut dengan panjang sekitar 80 meter dan terdengar suara yang cukup memekakan telinga..”DUANGG>>….DUANGGG>>>>>>>DUANGGG…”

“Suara apa sih Itu.!”Tanya gw..

“Liat aja sendiri..”Anton kemudian menunjukkan jarinya kearah pipa besar menjulang setinggi 60 meter yang berdiri vertical, dan diatasnya ada sebuah palu raksaksa, yang memukul pipa tersebut ke dasar laut….”DUANGGGG”….”Buset deh., Kayak gini toh proses bikin platform…

Anton Njelasin lagi,”Nah ini dia peran nya geodesi, kamu nanti yang bakal nentuin koordinat teliti nancepin pipa ini,, gag boleh keliru .. Sekalinya keliru, mungkin kamu bisa dipecat!”

Kemudian kami langsung bergegas menuju koordinat pipa pipa di dasar laut yang sedah kami dapatkan posisinya secara teliti menggunakan DGPS C-Nav, setelah berada pada koordinat tsb, kami membuang pelampung yang diikatkan pemberat. mudah sekali melakukan pekerjaan ini, sekitar 30 menit, seluruh pekerjaan marking pipeline sudah selesai.

Keanehan terjadi




(pk 20.00)
Posisi awal kita di dekat kapal barge adalah di posisi A, lalu tujuan pulang basecamp kita menuju posisi C. Saat itu malam sudah cukup larut, penerangan di dalam kapal kami hanyalah sebuah lampu dengan kekuatan 30 watt saja, bahkan lampu sorot kapal hanya mampu menyorot sejauh 10 meter ke depan.

Sepanjang perjalanan pulang, sudah tidak ada kapal lain selain kami, GPS C-Nav kami juga sudah dimatikan. lalu Fredi berkata,”Pak, bener kan kita menuju kearah selatan?” kemudian Driver Rudi menjawab,”Ya bener lah, Coba aja liat kapal barge ada di belakang kapal kita, kapal barge kan berada di sebelah utara, berarti kita sudah pasti menuju kearah selatan.” Sayapun ingin memastikan dengan melihat ke belakang dan saya lihat kapal barge ada di belakang.ya..kita memang berjalan kearah selatan.

(pk 20.30)
Gw melihat daratan ada di sebelah kanan ,berarti jalan kapal kita sudah benar. ( Pada peta, kita sudah sampai posisi B ). Karena lelah dan mengantuk, mata gw semakin lama semakin berat, Setelah gw lihat sekitar, ternyata temen2 lain sudah terlelap kecuali driver kapal. saat itu gw juga udah mulai mengantuk dan tertidulah saya.zzzzz

(pk 21.30 )
1 jam sudah berlalu….Saya masih tertidur dan berfikir bahwa kita sebentar lagi sudah mau sampai di basecamp, lalu tiba tiba terdengar suara seseorang berteriak….,”Lho????Lho….?!!!??” Depan kita kok kapal barge yang tadi!!!”. Mendengar itu, spontan saya langsung terbangun, dan melihat dengan mata saya sendiri bahwa kita kembali menuju ke posisi awal ketika kita marking pipeline..!!... “Kok Bisa!!?” Karena hampir semua dari kita tidak percaya, kemudian kami memasang GPS CNAV dan yak betul sekali… Kita kembali lagi ke posisi awal ( Posisi A )..lalu selama 1 jam kami tertidur pulas, bagaimana caranya posisi kapal yang jelas jelas dari B menuju C, Bisa kembali lagi ke posisi A ??.

Saya kembali melihat jam tangan, sudah jam stengah sepuluh malam, dan kami justru kembali lagi ke posisi awal. Paling cepat sampai basecamp masih 2 jam lagi.. Wajah kami bukan lagi kotak… Tapi udah Segitiga…

(pk 22.00 )
“BRUKKKKKKKKKKKKK……….!!!!”
Perasaan Gw gag enak… Sang Driver kapal Nampak menekan gas ke arah kecepatan paling tinggi.”Wrungggg.Wruung….Wrunggg……………..(suara mesin kapal).”.. Ada apa sih, gw penasaran.. kemudian gw berjalan kearah luar kapal kecil ini, dan yak… dengan gas pada kecepatan tinggi, kapal kami tidak bergerak sedikitpun…SUdah pasti penyebabnya karena kapal ini menabrak gosong ( pulau yang tidak Nampak karena terendam air) , gosong ini seperti karang yang sangat dangkal dengan kedalaman hanya 1 meter, dan bagusnya,saat ini kapal kami sudah menabrak gosong…. Maju gag bisa.. Mundur ke belakang,, sama aja.. Kapal tetap tidak bergerak sedikitpun…

Ditengah kegelapan,, Kapal dengan penerangan hanya 10 meter, radio yang sudah tidak dapat digunakan lagi karena gag ada orang lagi yang berjaga di kantor pelabuhan kalo dah malem gini., Perompak kapal yang mudah sekali mengamati dan merompak kapal kami yang tidak bisa bergerak. Saya melihat hampir semua orang di kapal ini berwajah pasrah.. Kayak lagunya Bondan ,”Ya Sudahlah.” Akhirnya kami sama2 mencari bantal dari tas, dan tidur deh sama2 di tengah kegelapan sungai…Yukkk monggo…

(pk 02.00)
Air laut sudah mulai pasang,, kapal kami makin lama mulai terangkat , kemudian driver kami menekan gas ke belakang…”BRUUUUUUUUUNGGgggg…BRUuuuuuuungggg.” , kapal sepertinya berjuang keras dan mulai mundur perlahan lahan sampai akhirnya kami kapal kami bebas dari gosong… KAmi berteriak “…AKhirnya..” kapalpun mulai berjalan ekstra hati hati dan kami memperhatikan kalau-kalau di depan ada gosong lagi agar segera menghindar mencari jalan lain.. Sebenernya memang kapal berjalan malam hari seperti ini cukup beresiko dan membahayakan, karena selain bisa menabrak gosong,, bisa juga ada perompak yang bisa merampok kami setiap saat, dan juga tidak mungkin ada bantuan di pagi2 buta gini ketika semua orang tertidur pulas..

(pk 03.00)
Kapal mulai merapat ke dermaga, dan kami masih harus berjalan sepanjang 100 meter menuju basecamp… Sepanjang perjalanan kami tempuh dengan berjalan kaki dengan ditemani suara jangkrik.”Krik, Krik..” …..Sesampainya di basecamp…. Udah gag jelas tuh sepatu pada naruh semerawut , ada yang di dalam , ada yang mental jauh keluar..ada yang di pager… pokoknya semua orang menuju tempat tidur masing masing lalu tertidur pulas…

NB: Ternyata ada hikmahnya juga pulang pagi2 buta, coz keesookan harinya, tim kami diliburkan satu hari untuh beristirahat, jadinya bisa kami pake buat bersenang senang nonton TV dan internetan seharian..;p
Tapi sampai saat ini dalam hati, saya masih bertanya Tanya.. Bagaimana bisa selama 1,5 jam, kapal kami kembali lagi ke posisi awal padahal sudah jelas kapal mengarah ke selatan????... Biarkan Misteri Yang menjawabnya..;p

Regards,,
Denni Pascasakti
11 Okrober 2010 ..

Comments

Popular posts from this blog

Prosedur Buku Pelaut Panama

  Saya ingin membuat buku pelaut Panama karena adanya kemudahan akses ketika bekerja di beberapa negara sebagai Seaman. Awalnya cukup sulit untuk menemukan informasi di Internet mengenai prosedur pembuatan buku Pelaut Panama di Indonesia. Namun saya segera mencari tahu dan mencobanya sendiri, hanya dalam waktu 3-4 hari kerja, setelah semua syarat dokumen lengkap dan dilakukan pembayaran, saya sudah bisa mendapatkan buku pelaut Panama di Rumah. Berikut ini saya sampaikan beberapa point-point penting mengenai prosedur pembuatan Buku Pelaut Panama : 1.      Dimana membuat buku pelaut Panama? Buku pelaut Panama dibuat di Consulate General of Panama di Jakarta yang berada di World Trade Center Lt.13, Jalan Jend. Sudirman, Karet-Kuningan. Namun karena keterbatasan waktu, saya menggunakan jasa Agent. 2.      Apa saja persyaratan buku pelaut Panama? a.      Surat permohonan dari perusahaan b.      Passpor (valid at least 6 bulan) c.      Bosiet/BST (valid at least 6 bulan) d.

Medical Check Up OGUK/UKOAA

Awal April 2018 lalu, saya mengambil paket Medical Check Up (MCU) UKOAA/OGUK di Klinik SOS Medika Cipete-Jakarta. MCU standar UKOAA/OGUK saya sebelumnya sudah berakhir masa berlaku-nya (Masa berlaku = 2 tahun), sehingga saya harus kembali mengambil MCU lagi untuk memastikan bahwa saya FIT untuk bekerja di offshore. Sebelum saya menuju ke lokasi, saya membuat appointment terlebih dahulu melalui email : sosidn.medapp@internationalsos.com , kemudian setelah ada konfirmasi, saya melakukan persiapan selama 2 minggu sebelumnya dengan berolahraga rutin, menjaga makanan rendah lemak/kolesterol, dan menjaga pikiran supaya tetap rileks. Setelah semuanya siap, saya berangkat menuju ke Klinik SOS Medika yang beralamat di Jalan Puri Sakti No.10, Cipete-Antasari. Jakarta Selatan. Sekedar informasi bahwa untuk paket MCU UKOAA/OGUK terdapat beberapa kategori  : Paket OGUK Complete seharga Rp 2.600.000 (Usia < 50Tahun)   Paket OGUK Standar seharga Rp 1.300.000 (Usia < 50Tahun)

Endorse Panama Medical

Saya membutuhkan Panama Medical untuk kepengurusan salah satu dokumen offshore, pada awalnya saya masih bingung dimana saya bisa membuat Panama Medical, berapa biayanya, dan apabila saya sudah memiliki Medical sesuai standar OGUK, apakah masih bisa digunakan untuk dibuatkan Endorse Panama Medical. Banyak pertanyaan yang saya tidak tahu jawabannya, dan ketika saya mencari di internet, masih cukup sulit untuk menemukan artikel yang membahas mengenai Panama Medical di Indonesia, sehingga saya mencoba mencari tahu sendiri dan pengalaman tersebut saya tuliskan ke dalam artikel ini supaya memberikan kemudahan bagi pembaca yang ingin membuat Panama Medical. 1.      Apa itu Panama Medical ? Salah satu check up kesehatan yang mengacu kepada standar Medical MLC/ILO, sehingga hasil akhir nya akan menentukan apakah seseorang Fit untuk bekerja atau Unfit yang kemudian Medical tersebut akan diendorse oleh dokter yang telah diauthorisasi oleh Panama Maritime. 2.      Berapa biaya Panama Medic