Ketika mendengar hasil ujian pendadaran bahwa saya dinyatakan lulus, perasaan yang saya alami saat itu adalah rasa bahagia yang memuncak setelah berjuang selama 4 tahun di kamus UGM tercinta dan telah berhasil menyelesaikannya. Namun ternyata itu hanyalah perasaan sesaat, karena saya kemudian dihadapkan pada pertanyaan seperti, “Kamu mau cari pekerjaan dimana?”,atau “Setelah Wisuda, kamu akan menggangur dulu atau sudah mendapatkan pekerjaan?”. Dan memang pertanyaan kedua yang menjadi momok bagi saya. Ya benar, saya ingin sekali sudah mendapatkan pekerjaan setelah saya diwisuda tanggal 19 November besok. Karena itu saya mulai membuat berbagai macam perencanaan untuk menggali informasi sebanyak banyaknya mengenai lowongan pekerjaan. Lowongan ini saya cari melalui media internet, koran , searching google, dan papan pengumuman di kampus, Dan pada saat itu dimulailah perjuangan saya dalam mencari pekerjaan.
PT THIESS INDONESIA
Suatu hari saya membuka email di Yahoo, dan mendapatkan informasi lowongan pekerjaan di perusahaan tambang bernama PT Thiess Indonesia, perusahaan ini berasal dari Australia dan sangat benefit, karena itu saya langsung melamar secara online lewat Internet pada posisi Graduate Surveyor. Dan ternyata 2 hari kemudian saya secara mendadak mendapatkan panggilan melalui telefon untuk datang ke kantor Thiess di Jakarta Selatan. Karena tidak mau menyia nyiakan kesempatan ini, dengan bermodalkan nekat,saya langsung berangkat ke rumah orang tua di Tangerang dan paginya saya menuju kantor thiess yang berada di gedung Ratu Prabu 2, gedungnya sangat mewah. Namun ada 1 hal yang saya lupakan, yaitu kurangnya persiapan. Lantas saja, ketika sampai disana badan saya kurang fit, wawancara saya semrawut terutama karena jawaban sama sekali belum saya bayangkan, dan saya lupa membawa formulir pendaftaran. Kacau sekali perasaan saya pada saat itu, padahal perusahaan ini adalah perusahaan terkenal dan benefit. Dan ternyata benar, sampai sekarang saya belum mendapat panggilan dan ada kabar kabar bahwa anak ITB yang beruntung mendapatkan posisi itu.namun saya tidak mau menyerah walupun belum diterima di posisi ini.
PT FREEPORT INDONESIA
Bertepatan dengan tenggat waktu untuk mengumpulkan syarat syarat yudisium yang sangat banyak, saya sering mondar mandir kampus untuk meminta tanda tangan dosen, dan pada saat itulah saya melihat pada papan pengumuman di Geodesi tertempel tulisan, “Dibutuhkan Sarjana Geodesi untuk mengisi posisi Graduate Development di PT Freeport Indonesia.” Tanpa pikir panjang Apalagi PT Freeport adalah perusahaan Asing Amerika dengan gaji diatas 10 jutaan, saya langsung mencatat semua syarat yang dibutuhkan. Syaratnya cukup mudah, yaitu Surat keterangan lulus, transkrip nilai, dan surat lamaran. Setelah saya mengumpulkan ke Gedung pusat UGM, saya mendapatkan panggilan untuk mengikuti tes psikologi di UPN. Dan pada hari H ujian, saya agak sedikit heran, karena untuk regional DIY hanya ada 48 pelamar saja untuk perusahaan sekaliber Freeport,sepertinya karena ada kabar penembakan karyawan Freeport akhir akhir ini.
Test disana sebenarnya tidak terlalu sulit,karena hanya mencakup kemampuan membaca sebuah artikel secara cepat dan membaca tabel serta perhitungan matematika dasar. Namun yang jadi permasalahan adalah pengumuman untuk maju ke tahap berikutnya ternyata masih satu bulan lagi, padahal masih ada tes wawancara dan tes kesehatan. Menurut saya cukup lama juga tenggat waktu yang diberikan. Karena itu saya tidak terlalu berharap banyak, tetapi mungkin hanya ada perasaan puas ketika bisa melihat nama saya tercantum di hasil tes psikologi.
PT BINTANG DELAPAN MINERAL DIVISION
Dengan perasaan agak bingung dan takut akan menggangur karena belum ada panggilan pekerjaan, saya justru melakukan kesalahan untuk kedua kalinya, yaitu saya mendaftar ke sebuah perusahaan tanpa pertimbangan dan riset terlebih dahulu kepada perusahaan tersebut. Pada saat ada bukaan untuk posisi Surveyor di PT Bintang Delapan Mineral Division, saya langsung mengirim data lamaran lewat email, dan ternyata lamaran saya ditanggapi serius oleh perusahaan tersebut. Selang 2 hari kemudian, saya dihubungi oleh manajer proyeknya kemudian Ia berkata,” Denni, apakah kamu siap berangkat ke Sulawesi Tengah dengan first sallary 3 juta??,” lalu saya menjawab,” Beri saya waktu bapak, karena saya harus mempertimbangkan terlebih dahulu.” Dan bapak itu menjawab,” Baik saya beri waktu 1 hari.” Setelah itu saya malah bingung, karena saya berfikir apakah cukup dengan gaji hanya 3 juta rupiah untuk hidup di Sulawesi Tengah?? Apalagi saya tidak ada relasi di sana. Karena itu dengan perasaan sedikit bingung saya menjawab panggilan perusahaan ini dengan berkata,” Maaf bapak, saya belum mendapatkan ijin dari orang tua untuk berangkat ke sulawesi tengah.” Padahal alasan sebenarnya saya belum siap berangkat kesana dikarenakan sallary yang mungkin pas pasan dan tidak adanya anggota keluarga disana.
PT ALMEGA GEOSYSTEMS
Setelah saya menyatakan belum bergabung untuk bekerja di perusahaan PT Bintang delapan, saya pun berusaha untuk merenungi kesalahan kesalahan yang sudah saya buat dan belajar dari kesalahan tersebut untuk bisa menjadi lebih baik lagi. Pada siang hari kira kira jam 2, saya mendapatkan kabar ada bukaan posisi Suport Engineer di PT Almega Geosystems. Lalu sebelum saya melakukan kesalahan lagi, saya lakukan riset sederhana terlebih dahulu dengan membuka web perusahaan ini, dan ternyata perusahaan ini termasuk perusahaan benefit yang merupakan agen distributor tunggal alat Leica di Indonesia. Saya sedikit tertarik ketika melihat visi misi dari perusahaan ini dan bidang pekerjaannya, dan setelah itu saya telefon ayahku yang berlatar belakang di bidang Geodesi mengenai perusahaan PT ALMEGA, ternyata ayah saya memberikan respon yang positif, karena apabila saya bekerja di perusahaan ini, saya dapat dikirim ke setiap perusahaan seluruh indonesia bahkan ke kantor training yang berada di luar negeri diantaranya Singapura dan Australia untuk melakukan training alat dan presentasi sehingga dapat memperluas jaringan. Dari keuntungan keuntungan tersebut, saya kirim lamaran langsung ke email direktur perusahaan ini, dan 3 hari kemudian saya mendapat email balasan untuk hadir ke kantor Almega yang terletak di Jakarta Utara, serta dibiayai tiket kereta eksekutif Pulang Pergi.. Woow Lumayan Juga Nih. Setelah itu, sayapun berangkat ke Jakarta Utara dimana pada hari sebelumnya sudah mempelajari tips and Trik wawancara.
Ketika wawancara, pertanyaan dari pewawancara ternyata hampir sama seperti di buku yang telah saya pelajari, sehingga dari persiapan sebelumnya serta rasa percaya diri, saya mampu melewati 3 kali wawancara mulai dari tingkat HRD (Ibu Lilian), Support Engineer(Mas Adit ’00), sampai Direktur PT Almega (Pak Busroni) yang orang orangnya cukup ramah. Dan di akhir sesi, direktur Pak Busroni berkata,” Saya tertarik dengan prestasi dan kepribadian anda, kemungkinan 1 minggu lagi kami beritahu kepastiannya. Mulai kerja tanggal 23 November ya.” Ketika itu saya tidak tahu perasaan yang saya alami, namun sesampainya di rumah, orang tua saya masih mendukung karena saya bisa tinggal dulu sementara di rumah ortu daerah pinggiran Jakarta sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya kost dan makan, keuntungan yang saya dapatkan yaitu uang gaji bisa saya tabung serta saya tidak perlu menggangur setelah wisuda.
Menurut saya, sebenarnya kita bisa melewati semua tes yang ada di suatu perusahaan, asalkan kita telah melakukan persiapan sebelumnya,percaya diri, dan pada saat kita gagal jangan menyerah !! karena disana akan terdapat pelajaran berharga yang bisa kita petik dan tidak terikat kontrak kerja dalam jangka waktu yang lama.
Ditulis oleh :
Denni Pascasakti ( Lulusan S1 Teknik Geodesi UGM yang masih memiliki mimpi bisa bersekolah S2 di Australia )
Comments