Skip to main content

Ketegangan diantara RI – Malaysia


Saya sekarang cukup terkejut sekali bahwa tepatnya hari ini banyak sekali media mulai dari televisi, surat kabar, internet yang memberitakan mengenai ketegangan antara Indonesia dan Malaysia terutama karena dicurinnya kebudayaan kita yang salah satunnya tari pendet dan lagu terang bulan.Saja juga melihat banyak media yang mengambil suatu keuntungan tersendiri dengan membesar besarkan masalah ini, padahal Indonesia masih mempunyai banyak masalah lain yang sebenarnya lebih vital.Semua nya saya lihat selalu menuju pada 1 suara “INI SEMUA SALAH PEMERINTAH..!!”.
Cukup aneh bukan kalo kita berfikir secara rasional, Kebudayaan Indonesia yang menjadi milik seluruh bangsa Indonesia , tetapi ketika kebudayaan kita dicuri, kita hanya dapat berkata “pemerintah gak becus, pemerintah dananya cuma buat dikorupsi saja, dan semua perkataan negatif lainnya.” Mungkin yang perlu saya tekankan, untuk membuat segalannya berhasil bukan hanya peran pemerintah saja, tetapi seluruh masyarakat Indonesia harus turut ikut andil dalam berperan. Saya pernah membaca dalam surat kabar , bahwa sebenarnya Pemerintah sudah pernah bertujuan baik, dengan ingin mendata seluruh kebudayaan yang ada di Indonesia , dengan memberi surat kepada seluruh pemerintah daerah untuk memberikan data mengenai seluruh kebudayaan yang ada di provinsi nya. Tetapi pada kenyataannya sampai saat in, baru Propinsi Bali dan Jogjakarta saja yang sudah memberikan data terhadap seluruh kebudayaannya dan berjumlah 600 kebudayaan. Coba kita pikir lagi baik baik, “Dimana kebudayaan propinsi lainnya?? Budaya Indonesia kan bukan hanya terdapat di Jogja dan Bali saja. Tetapi seluruh propinsi di Indonesia,dan ketika budaya kita dicuri, Kita hanya bisa menyalahkan pemerintah.”
Mungkin ini semua karena sudah lunturnya budaya kecintaan terhadap negara Indonesia, Tepatnya tadi ketika saya menonton acara “Janji Wakil Rakyat” di sebuah rumah makan, banyak diantara orang yang makan menjelek jelekkan Indonesia dan melontaskan kata2 yang tidak pantas seperti “GANYANG MALINGSIA dan semua ini karena INDONESIA BODOH” saya sebenarnya sedih, generasi muda saja sudah tidak ada kecintaan terhadap negri sendiri.
Saya juga membaca artikel dari surat kabar, sebenarnya pemerintah juga sudah berusaha sebaik mungkin dengan mendaftarkan hak ciptanya ke PBB yang bernama UNESCO, dan sampai saat ini sudah cukup banyak budaya dari Indonesia yang sudah diakui Internasional seperti batik parang, tahu tempe, dan keris dan sudah dicatat UNESCO sebagai kebudayaan dari Indonesia. Mungkin hanya butuh waktu untuk mendaftarkan seluruh kebudayaan dari indonesia di seluruh propinsi, dan ini semua perlu peran dari seluruh masyarakat Indonesia, bukan hanya peran pemerintah.
Mungkin dari kasus diatas ada satu pesan yang saya dapatkab bahwa.”Ketika kita melihat segala sesuatu dari sisi buruknya saja, maka hanya sisi buruknya saja yang bisa kita dapat. Padahal segala sesuatu walaupun seburuk apapun, pasti ada sisi posisifnya.Karena itu kita juga harus bisa melihat dari sisi positif.” Maju terus buat Indonesia.
Salam hangat
Denni Pascasakti

Comments

Popular posts from this blog

Prosedur Buku Pelaut Panama

  Saya ingin membuat buku pelaut Panama karena adanya kemudahan akses ketika bekerja di beberapa negara sebagai Seaman. Awalnya cukup sulit untuk menemukan informasi di Internet mengenai prosedur pembuatan buku Pelaut Panama di Indonesia. Namun saya segera mencari tahu dan mencobanya sendiri, hanya dalam waktu 3-4 hari kerja, setelah semua syarat dokumen lengkap dan dilakukan pembayaran, saya sudah bisa mendapatkan buku pelaut Panama di Rumah. Berikut ini saya sampaikan beberapa point-point penting mengenai prosedur pembuatan Buku Pelaut Panama : 1.      Dimana membuat buku pelaut Panama? Buku pelaut Panama dibuat di Consulate General of Panama di Jakarta yang berada di World Trade Center Lt.13, Jalan Jend. Sudirman, Karet-Kuningan. Namun karena keterbatasan waktu, saya menggunakan jasa Agent. 2.      Apa saja persyaratan buku pelaut Panama? a.      Surat permohonan dari perusahaan b.     ...

Endorse Panama Medical

Saya membutuhkan Panama Medical untuk kepengurusan salah satu dokumen offshore, pada awalnya saya masih bingung dimana saya bisa membuat Panama Medical, berapa biayanya, dan apabila saya sudah memiliki Medical sesuai standar OGUK, apakah masih bisa digunakan untuk dibuatkan Endorse Panama Medical. Banyak pertanyaan yang saya tidak tahu jawabannya, dan ketika saya mencari di internet, masih cukup sulit untuk menemukan artikel yang membahas mengenai Panama Medical di Indonesia, sehingga saya mencoba mencari tahu sendiri dan pengalaman tersebut saya tuliskan ke dalam artikel ini supaya memberikan kemudahan bagi pembaca yang ingin membuat Panama Medical. 1.      Apa itu Panama Medical ? Salah satu check up kesehatan yang mengacu kepada standar Medical MLC/ILO, sehingga hasil akhir nya akan menentukan apakah seseorang Fit untuk bekerja atau Unfit yang kemudian Medical tersebut akan diendorse oleh dokter yang telah diauthorisasi oleh Panama Maritime. 2.  ...

Cerita dan Tips dibalik Pama Persada dan Elnusa

Akhirnya setelah 2 bulan penuh bekerja sebagai bapak rumah tangga, tepat tanggal 13 February 2010 ,aq mendapatkan pekerjaan di PT Elnusa Tbk dan PT Pama Persada menempati posisi MT – Engineering ( kata orang2 sih posisi ini adalah cara cepet untuk masuk ke tingkat managerial) yang pada akhirnya saya memilih bekerja di PT Elnusa Tbk.Saya hanya ingin berbagi cerita dan pengalaman selama mengikuti tahapan tes yang super panjang,membosankan dan sampai berbulan bulan.Ketika itu, saya hanya bisa harap harap cemas dan berdoa menanti setiap panggilan telepon lolos dari satu tahap ke tahap berikutnya. Perjalanan di PT Pama Persada Nusantara (http://www.pamapersada.com/) Semua bermula di awal bulan Desember 2009 ketika aq melihat pengumuman di website akan ada Job fair di UNPAD bandung , yang salah satu diantara perusahaan nya adalah PT Pama Persada Nusantara. Perusahaan ini adalah Kontraktor pertambangan terbesar di Asia yang merupakan anak perusahaan dari PT Astra Internasional. Kemudian tan...