Pada suatu hari yang sangat terik.. aq ingin pergi mencari makan siang, dan ketika kulihat jam tanganku, waktu menunjukkan pukul 15.10.. oh.. lapar sekali aq hari ini... karena itu kuputuskan untuk mencari makanan padang yang nasinya bisa ambil sendiri.. dan dengan segera aq naik motor untuk menuju ke masakan padang daerah gejayan..Sesampainya disana aq langsung memesan nasi yang sangat banyak dan lauk yang cukup banyak juga.. mungkin pada saat itu aq hanya memikirkan perutku sendiri yang kelaparan saja... aq belum menyadari kalau diluar sana masih banyak orang orang yang kelaparan dan sedang mencari sesuap nasi..
Pada saat aq ingin duduk untuk makan, datanglah seorang pengemis yang sedang menggendong anaknya,, ohh.. aq kaget bukan kepalang.. ia kasihan sekali.. tampak lusuh, lapar,, usang,, dikarenakan ia berjemur sepanjang hari untuk mengemis dari satu orang ke orang lain.. sedangkan aq,, hidup dengan sangat mudah, mendapatkan uang dari orangtua, uang dari pekerjaan, bisa makan enak siang ini..Tapi aq tidak pernah bersyukur akan hidup ini... Ternyata memang benar, Jika ingin mensyukuri hidup ini, maka kita harus melihat orang yang berada di bawah kita.. bukan orang yang berada di atas.. Karena ketika kita selalu melihat ke atas, maka kita tidak akan pernah mensyukuri hidup yang sangat indah dan sudah diberikan oleh Tuhan kepada Kita...
Kulihat pengemis itu bukan datang ke warung padang ini untuk mengemis, ternyata pengemis itu datang untuk menukarkan uang receh yang ia dapatkan selama mengemis hari ini dari pagi sampai sore ini... dan.. WoW... Tidak kusangka cukup banyak juga uang receh yang ia dapatkan.. Ketika dihitung.. aq terus memperhatikannya sambil memegang sendok kosong di tangan kananku, dan ternyata ia mendapatkan Rp 50.000.. bayangkan.. jika dalam pecahan 100 rupiah.. maka ia membawa 500 koin uang 100 Rupiah...!! Mungkin pada saat itu, ada orang lain yang berkata.. “Dasar Pengemis , Hanya dengan berpura pura mengemis, Ia bisa mendapatkan 50.000 dalam sehari.. maka dalam sebulan ia mendapatkan Rp 1.500.000,, Mudah sekali pekerjaannya..” Tapi waktu itu yang ada di pikiranku berbeda, bukan hal itu.. melainkan..”Ternyata masih banyak orang di dunia ini yang masih memperhatikan kehidupan para pengemis dengan memberikan sedekahnya... Dan Pengemis itu, memang pantas mendapatkan uang 50.000 sesuai dengan kerja keras yang ia berikan.. bayangkan menggendong anaknnya dari pagi sampai sore,, ditengah terik dan debu yang sangat menyakitkan... ya.. karena pengemis itu memang pantas mendapatkan lebih..”
Dari peristiwa itu aq mulai teringat kembali akan kata kata bijak yang memang seharusnnya saya camkan dalam diri saya yaitu, “Orang yang bijak itu, Lebih banyak memberi, Bukan Banyak menerima.” Mungkin jika semua orang bisa saling memberi.. maka secara tidak langsung,, kita sudah membantu jutaan orang yang masih hidup dibawah garis kemiskinan... dan kita bisa paling tidak memberikan mereka makan pada hari ini...
Terima kasih Tuhan, Karena engkau sudah memberi hidup kepada saya sang sangat berkecukupan ini,, semoga saya bisa lebih banyak memberi,,karena dengan memberi,, maka saya bisa mensyukuri arti hidup ini...
Salam Hangat,
Denni Pascasakti
Comments