Tahun ini saya kembali mendapatkan
tiket di pedulilindungi untuk menerima booster kedua vaksin covid. Vaksin
pertama dan kedua telah saya dapatkan di Jakarta, kemudian Vaksin booster
pertama juga telah saya dapatkan di Jawa timur, kali ini di vaksin booster
kedua saya mau mencoba di tempat tinggal saya di Yogyakarta.
Salah satu kekurangan vaksin
gratis adalah mendapatkannya harus menunggu jadwal dari pemerintah yang bisa 2
minggu sekali atau bahkan 1 bulan sekali, dan juga kita harus rajin rajin
mencari info di media sosial untuk puskesmas mana saja yang sedang membuka
vaksin booster kedua.
Saya mencermati bahwa kuota
yang dibuka juga sedikit sekali hanya 40 orang per dua minggu, sehingga bisa
dibayangkan bagaimana tingkat persaingan untuk mendapatkan vaksin covid di Indonesia
yang sangat ketat, bahkan ada di beberapa tempat yang harus rela mengantri
sejak pukul 05:30 pagi. Hal ini mungkin akan berbeda cerita nya apabila vaksin
covid dibuat berbayar sehingga bisa dibeli dimana saja dan kapan saja.
Setelah pencarian informasi
selama beberapa hari di media sosial, akhirnya saya dan istri mendapatkan kuota
vaksin booster kedua di salah satu puskesmas di Sleman. Saya mendapatkan link
pendaftaran online dan kami segera mengisi pendaftaran untuk bisa terdaftar
sebagai peserta penerima vaksin, kebetulan jenis vaksin yang diberikan adalah
Pfizer yang sudah terbukti memiliki tingkat efektifitas tinggi.
Pada hari H, saya dan istri
menuju ke puskesmas tersebut, prosesnya cepat karena hanya mendaftar di bagian
depan, kemudian pada saat di cek tensi, kami memiliki
tekanan darah yang normal 120/80. Setelah itu kami menuju ke ruangan dokter dan disuntik vaksin oleh perawat.
Sertifikat vaksin sudah keluar di peduli lindungi keesokan harinya. Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah Indonesia khususnya kementrian Kesehatan karena sudah mengratiskan vaksin Covid kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah memenuhi kriteria. Saran saya, semoga ke depannya ada jenis vaksin covid yang berbayar, sehingga vaksin semakin mudah didapatkan dan tidak perlu lagi bersaing mendaftar di setiap puskesmas.
Comments