Beberapa tahun lalu, salah seorang teman saya yang
ber-usia 10 tahun lebih tua pernah mengatakan,”Suatu hari kamu akan mengetahui
besarnya perjuangan kedua orangtuamu, ketika kamu sudah memiliki anak dan
mengurusnya sendiri”. Pada waktu itu, saya masih belum memahami maksud dari kata
kata tersebut.
Setelah waktu berlalu dan saya memiliki anak pertama,
saya baru merasakan betul perjuangan kedua orangtua ketika mengurus anak yang
masih kecil. Keluarga kami dari sejak awal memang sudah memantapkan untuk bisa
memberikan ASI ekslusif. Tahapan 6 bulan pertama sudah kami lewati dengan
pernuh perjuangan, tidak terasa saat ini sudah 9 bulan anak kami masih
tetap mengkonsumsi 100% ASI ekslusif.
Keadaan keluarga kami memang sedikit lebih beruntung,
karena saya sudah menjadi wirausaha di Jogja yang memiiki waktu lebih fleksibel
untuk keluarga, sedangkan istri saya yang sebelumnya guru juga memantapkan diri
untuk mengurus terlebih dahulu anak pertama kami di rumah agar program ASI
Ekslusif bisa berjalan dengan baik. Saya bersyukur walaupun banyak tantangan
yang ada selama di perjalanan, keluarga kami tetap bisa memberikan ASI ekslusif.
Menurut saya, kunci dari rumah tangga yang baik itu
harus saling bekerja sama, tidak bisa menuruti keinginan masing masing, jadi dalam
keluarga harus banyak berkomunikasi untuk menemukan solusi yang terbaik. Saya
pernah membaca status media sosial dari beberapa teman yang baru saja berumah tangga,
kebanyakan dari mereka sering mengeluh,”Haduh, kok cucian banyak sekali ya.” Lalu
ada juga yang sudah mengeluh,”Haduh kok setrikaan banyak banget kayak gak ada
habisnya ya?” Padahal menurut saya semua masalah pasti ada solusinya.
Misalkan cucian terlalu banyak, solusinya ya harus
menabung untuk membeli mesin cuci. Kita tinggal masukkan baju baju kotor dan
memencet tombol untuk membersihkan baju baju bersama air dan detergen sehingga
masalah selesai. Sedangkan urusan setrikaan kalau dirasa berat, ya bisa dicari
solusinya menggunakan ART yang hanya mencuci dan menyetrika, bisa juga kita
sesekali menitipkan sebagian baju baju di laundry. Saya kurang senang ketika
melihat orang-orang yang banyak mengeluh, apalagi kalau mengeluhnya diposting
di media social, akibatnya semua temen temen kita dari SD sampai kuliah bisa
membaca semua masalah yang ada di keluarga tersebut. Lucunya ya tetap banyak
juga yang masih melakukannya.
(****)
Saat ini perjuangan 9 bulan ASI ekslusif sudah kami
lewati dengan baik, bahkan program vaksinasi dari IDAI (Ikatan Dokter Anak
Indonesia) selama 6 bulan pertama juga telah kami lakukan secara lengkap. Puji
Tuhan dengan diberikannya ASI ekslusif dan vaksin yang lengkap, anak kami
jarang sekali sakit, sejauh yang kami lewati bersama,anak kami hanya flu ringan
dan demam ringan saja masing masing satu kali.
Saya berharap semoga kami sebagai keluarga baru bisa
terus saling bekerjasama dan saling menyemangati supaya kami bisa memberikan
gizi dan perhatian yang terbaik untuk anak kami, dan kami tetap yakin, semoga
program ASI selama 1 tahun pertama ini dapat berhasil kami lewati dengan baik.
Comments