Trip yang saya lalui di kapal pada bulan Maret 2016 lalu membuat saya merasa galau yang sangat besar. Mengapa? Karena tinggal beberapa bulan lagi Istri saya akan melahirkan anak pertama tercinta kami, Menurut hitung-hitungan rotasi bekerja yang sekitar 5 Minggu ON dan 5 Minggu OFF, maka Trip di bulan Juni 2016 nanti merupakan trip yang sangat mendebarkan. Hal terburuk atau worst case adalah jika saya masih di kapal dan Istri saya sudah saatnya melahirkan. Saya tidak mau hal ini terjadi.
Pekerjaan di kapal memang tidak
se-fleksible pekerjaan di darat yang bisa pulang ke rumah kapan saja ketika ada hal emergency. Apabila kita sedang bekerja di tengah laut, tidak mungkin kita meminta segera
dipulangkan ke rumah karena alasan istri mau melahirkan. Walaupun saya saat itu
sudah mengambil skip trip, namun
tetap saja kita tidak tahu pasti kapan tepatnya istri akan melahirkan.
Dalam hidup, saya memiliki 4
Prioritas, Prioritas pertama adalah Agama dan Iman saya, Prioritas kedua adalah
keluarga, Prioritas ketiga adalah pekerjaan, sedangkan prioritas ke-empat
adalah kehidupan sosial masyarakat. Sehingga karena keluarga lebih prioritas
dibandingkan pekerjaan, ditambah saya sudah cukup lama bekerja di laut dari
sejak bulan January 2010,tepatnya sudah sekitar 6 tahun dan kami sudah memberanikan
untuk memulai berbisnis di darat. Maka dimulailah keberanian saya mengajukan
pensiun dini.
Memang sebelum saya memutuskan
mengambil pensiun dini, saya selalu berdiskusi dengan istri dan keluarga,
walaupun memang keputusan akhir ada di tangan saya sendiri. Tidak lupa ditambah
ibadah yang rajin. Pada akhirnya pada tanggal 28 April lalu, saya mendapatkan
telfon langsung dari Perancis, saat itu saya sedang berbelanja di Supermarket
Progo Malioboro. Penelfon mengatakan bahwa saya sudah disetujui untuk mengambil
pensiun dini. Luar biasa perasaan saya antara kaget, lega, dan bersyukur.
Saat ini saya sudah menjalankan
bisnis Betterlife Fitness yang telah berjalan selama 2 tahun, dan masih ada
beberapa proyek untuk rumah kontrakkan dan kos kosan di Yogyakarta yang sedang
dijalankan ,sehingga saya bisa menjadi fokus penuh terhadap bisnis. Hal
terpenting yang saya syukuri, karena di kehamilan istri yang sudah dekat ini,
saya bisa menjadi ayah yang siap 24 jam setiap harinya untuk menjaga dan
mengantarkan istri saya ke rumah sakit untuk kelahiran, dan saya memiliki
kesempatan berharga untuk nantinya melihat kelahiran pertama anak pertama kami,
semoga semuanya dilancarkan dan untuk anak kami bisa diberikan selalu
kesehatan. Amin
Walaupun semua rencana sudah
jelas dan pernah didiskusikan dalam keluarga kami, namun saya tetap merasa agak cemas
ketika pertama kalinya kami harus beralih dari Karyawan menjadi pengusaha. Ada
teman saya yang mengatakan bahwa,”Rejeki sudah diatur oleh Tuhan, kita tinggal
menjalankan hidup ini dengan percaya dan kerja keras.” Yes !, saya sangat setuju
sekali bahwa selama kita berusaha keras dan jujur, maka jalan dan kesempatan
pasti akan selalu ada.
Tangerang,
20 Mei 2016
Comments