Pagi itu, sekitar pukul 9. Saya sampai di kantor dan menyadari bahwa ada pesan yang berisi kesediaan saya untuk menghadiri pertemuan jam 12 siang di ruangan direktur Geoscience. “mm.. ada apa ya?”
( Jam 12.00 )
Saya masuk ke dalam ruangan direktur geoscience, ketika kulihat sekeliling, hanya ada 4 orang termasuk direktur saya.
Setelah beliau mempersilahkan saya untuk duduk, Sang Direktur pun membuka percakapan,” Baik,, kalian ber-4 adalah yang terpilih untuk mewakili Peresmian kapal pertama Elnusa di SIngapura, dan akan menjalankan proyek Pertama di Vietnam. Ke depan kalian akan dipersiapkan menjadi pemimpin-pemimpin di kapal tersebut.”
Saya kaget sekali mendengar pembicaraan dari direktur, dan yang lebih membuat gugup , 3 orang selain saya adalah Teman-Teman yang sudah berpengalaman 8-13 tahun di bidang survey Seismik,
Sedangkan saya? Saya hanyalah anak berumur 23 tahun, yang baru masuk perusahaan 1 tahun belakangan ini. Namun tiba2 saya teringat perkataan Pakde saya,
” Denni, Jika suatu hari nanti kamu mendapatkan kepercayaan dari orang lain,jangan sia-siakan kepercayaan tersebut, percayalah bahwa kamu pasti bisa melakukan nya.”
Ya, dan ajaibnya, saya menerima dan menyetujui proyek tersebut yang ternyata justru membawa segudang cerita dan pengalaman untuk diceritakan.
(****)
Nice Story
“den,, bangun..! udah mau jam stengah lima pagi”
“apaaa…….stengah lima” ,
saya tersentak dari tidur , dan bergegas mandi kemudian menggeret tas beserta kamera Nikon D90 yang selalu setia menemani kemanapun saya pergi. Nenek saya kemudian memangil ojek yang mangkal di deket rumah untuk segera mengantarkan saya ke terminal pasar minggu.
Namun apesnya, ojek yang dipilih justru memakai motor tahun 80-an yang jalan nya maksimal cuman 60 km/jam.
Lalu apa yang terjadi ? Sesampainya di terminal, bus damri yang dipenuhi penumpang, barusan berangkat 8 menit yang lalu. Bus tsb seraya mengucapkan salam..“goodbye Denni”…
Seketika Suasana Terminal menjadi hening..…..
Disana hanya terdampar 1 bus damri yang masih kosong penumpang dan 1 taksi,, saya kemudian memutar otak,”Mmmm naik Taksi apa Damri ya?? Kalo Naik Taksi sampe bandara bisa 200 ribu, Kalo naik Bus Damri cuman 30 ribu…. Naik Bus aja deh.. Lebih murah…:)
Setelah sampai di Bandara Sukarno Hatta, saya lari secepat kilat menuju loket Lion Air…dengan keringat menetes ke lantai, saya berkata kepada petugas Lion Air, “ Mas, Ini Tiket saya ke Singapura .. Tolong cepat diproses.”
Dan Jawaban nya,”Maap pak, Loket sudah ditutup, Tiket bapak HANGUS.”
Seketika itu juga, SMS dari direktur masuk ke HP saya, beliau berkata,” Den, sudah sampai mana? saya dan 2 orang teman kamu sudah di dalam pesawat”
JLEGERRRRRRR….
Saya seperti tersambar kilat….
Namun saya kembali bertanya dalam hati,”Lho,, berarti Cuma 3 orang di pesawat?? Lalu 1 lagi?? Kan total ada 5 orang ( 4 orang engineer dan 1 orang direktur ) ,, Jangan Jangan??”
Benar, dari jauh Nef(processing) juga lari tergesa gesa dan mengalami nasib yang sama… saya hanya tertawa kecil..hahaha… Untung ada temen. Lalu kami bertanya kembali ke Loket Lion Air,” Lalu kami harus bagaimana ?”
Petugas loket berkata,”Ya bapak harus beli lagi tiket baru seharga 450 ribu”
Dengan terpaksa dan berat hati saya beli lagi tiket baru dan saya membatin,”Kenapa gw tadi gag naik Taksi aja!!!, mesti ceritanya beda..”
Akhirnya kami berhasil Naik Pesawat 2,5 jam kemudian..Lalu direktur saya??
Beliau Hanya membalas SMS, “Ya sudah, Tidak apa2 den.. Kita bertemu saja langsung di Hotel Changi Village jam 12 siang.”
“Legaa….”hufff
(***)
“wahhhhhhhh…” Saya membelalakan mata setelah pesawat mendarat di Singapura.. Karena Negara ini bersihnya gag ketulungan.. dan kami diantarkan taksi menuju hotel Changi Village yang merupakan hotel bintang 5 di singapura dikarenakan jumlah kamar yang lebih dari 500.
Sesampainya di Lobi Hotel… Sang DIrektur Geoscience dan Manager operasional CXX sudah menunggu kedatangan kami,” Hebat banget ya gw sama Nef.. Bukan nya nunggu Direktur.. Malah ditunggu DIrektur..hehe.”
Dari hotel kami bergegas menuju Loyang Offshore Base,Singapura.
Amazing Vessel
Loyang berada di ujung paling timur pulau singapura, jadi sepanjang perjalanan saya sangat kagum untuk yang kesekian kalinya melihat Kebersihan dan keteraturan di SIngapura , yang paling aneh dan buat saya pribadi menjadi hal yang gag biasa adalah yang pertama di SIngapura gag ada Polisi Lalu Lintas, Setelah saya Tanya ke petugas taksi, “Pak ,Polisi di SIngapura pada dimana, kok di jalanan pada gag ada y??.” Sang supir menjawab,” Ya polisi duduk2 di kantor , sambil melihat CCTV lalu lintas. Karena Singapura Aman”.. Yang kedua teraneh, walaupun gag ada polisi, Warga Singapura sadar peraturan nya bukan main.. Masa… Jalanan udah sepi, Polisi gag ada,, Trus ada lampu merah yang jelas2 bukan perempatan melainkan lampu merah buat pejalan kaki yang disana pun gag ada yang nyebrang..Tapi.. Tetep aja semua mobil dengan tertibnya berhenti menunggu dengan sabar, sampai lampu kembali berwarna Hijau..
Kalau saya membayangkan di Jakarta,, Ada lampu merah buat pejalan kaki.. dan jalanan sepi. Mana ada yang mau berhenti.. apalagi kalau ada yang mau nyebrang,, mesti seketika dari pengendara mobil berteriak..”woii!! mata ditaruh dimana ..”….:)
(****)
30 Menit kemudian, sampailah kami di Loyang Offshore, dan dari kejauhan Nampak Tulisan besar terpampang nama perusahaan kami… Saya merinding melihatnya, dan bangga, karena saya bisa bekerja di perusahaan Nasional yang memajukan Bangsa sendiri..
Setelah kami masuk ke dalam kapal, ternyata 90% masih diisi oleh orang2 asing yang terdiri dari orang Perancis, Inggris, USA, dan Filiphina.. Yang jadi pertanyaan saya,”Aneh ya, 90% orang2 asing,, padahal saham perusahaan Indonesia lebih besar dibanding perusahaan asing ini.. But buat saya pribadi,, no problem …Saya mau belajar banyak dari orang2 asing ,, dan Ingin menerapkan ilmu dan teknologi untuk memajukan bangsa sendiri.amin,,,
Kapal ini memiliki panjang 70 meter dengan ketinggian 6 lantai dengan fasilitas yang cukup mewah mulai dari kamar mandi di setiap kamar ( di kapal,” kamar” biasa kami menyebutnya “kabin” ), air panas, AC,TV, PS3, Ruang Fitness, Internet Café, dll.. dan semua nya serba baru , karena kapal ini baru saja dibangun tahun 2010 di SIngapura. Two thumbs deh BUat kapal baru ini..
Selain itu kapal ini masih dilengkapi dengan Streamer sepanjang 24 km, 5 Gun Array, Ruang Instrumen room yang terdiri dari 30 an lebih computer ( Untuk Navigasi, terdapat 18 Layar Monitor display ) , GPS yang bisa sampai 10 buah dan semua peralatan canggih lain nya..
Namun pada saat kedatangan kami ber 5, kapal ini baru saja mulai diinstal semua peralatan seismic dari awal,, Mulai dari pasang kabel, pasang Layar computer, keyboard, Ngegulung streamer sampe 24 km yang sumpah bikin tangan pegel dan memar 3 hari.. Teman saya Naf sampai tangan nya bengkak karena terjepit kabel..haha,, dan kami juga menginstal semua peralatan GPS dan SIstem Navigasi dari awal…Memang sih keuntungan nya kami bisa belajar banyak,terutama penginstalan kapal mulai dari Nol,, namun di sisi lain,, badan memar2 cuy…hehe.. But saya selalu percaya, bahwa dimana ada kesulitan,, maka akan diberikan kemudahan..… :)
Tidak terasa udah nulis 3 halaman dalam Ms Word… Saatnya Istirahat … DI kapal ini waktu terasa begitu sempit,, 12 jam bekerja, 3 jam membuka email dan membaca buku,, sisa nya tidur… Besok pagi kembali bekerja…. Mungkin di lain kesempatan saya akan kembali menulis kelanjutan cerita ini..
Salam Hangat
Denni Pascasakti
Ditulis di Vietnam dalam sebuah ruang tidur,, dan ketika kulihat kearah jendela,, suasana diluar sedang Hujan ,Ombak yang lumayan tenang, serta beberapa kapal pengawal melindungi kami…
Comments