Saya teringat beberapa minggu yang lalu tepatnya pada hari H Idul Fitri. Bagi kami orang-orang lapangan, mungkin hari ini adalah hari terindah, karena Kami mendapat jatah libur 1 hari dan bebas dari kegiatan lapangan. Posisi kami saat itu ada di DOndang , Kalimantan Timur, karena saya dan teman saya Toni beragama Kristen, jadinya kami memanfaatkan liburan tersebut untuk jalan jalan ke Balikpapan.
Perjalanan dari dondang menuju Balikpapan kami tempuh menggunakan “taxi”, tapi jangan berfikir bahwa taxi adalah kendaraan sedan dengan sopir yang ramah dan AC yang sejuk, karena orang-orang di Kalimantan biasa menyebut “angkot” dengan sebutan “taxi”.. So, suasana yg sebenarnya kami berdesak desakan, ada yang membawa ayam, sayur sayuran, dilengkapi AC alami dengan bau yang beraneka ragam.:)..
2 jam kemudian, sampailah kita di Balikpapan, rencana awal menuju Balikpapan Plasa, Sesampainya disana, ternyata malnya tutup..kemudian karena kami masih penasaran dengan mal yang ada di Balikpapan, kami naik “taxi” lagi menuju BSM ( Balikpapan Super Mall). Lagi lagi mal ini baru buka setelah jam 1 siang..saya bertanya dengan Toni,”Ton, kita kemana nih? Udah liburan Cuma satu hari, Mal2 pada tutup lagi, masa jalan jalan kita sia-sia?”. Lalu Toni menjawab,” Ke rumah saudara ku aja Den, ada di Balikpapan Baru, lumayan lah daripada kita luntang lantung gag jelas disini.” Kayaknya memang rencana mampir ke rumah saudara Toni merupakan ide yang bagus, soalnya kita bisa sekalian numpang makan siang gratis juga.:)
(*****)
Saya dan Toni baru aja sampai di Balikpapan baru, sekeliling terlihat perumahan perumahan Mewah, dimana salah satunya merupakan rumah saudaranya Toni. Sebelumnya Toni sudah pernah bercerita kepada saya bahwa sang suami bekerja di perusahaan asing oil n Gas, Jarang Pulang ke rumah, jadi Istrinya lebih sering ada di rumah hanya bersama anak anaknya saja. “Mmmmm” saya hanya bergumam,, kayaknya suatu hari nanti, gw juga bakalan kayak gt..
Setelah kami memasuki ke dalam rumahnya, sang ibu menyambut kami dengan ramah dan ada 5 anjing kecil kecil menghampiri kami ,kemudian sang ibu juga memperkenalkan dengan kedua anaknya, yang pertama bernama Sandra, ia berumur 16 tahun, lalu yang kedua bernama Andre, ia masih berumur 8 tahun. Andre ini yang menarik perhatian saya sejak awal, ia sudah duduk di kelas 3 SD, tetapi badan nya kurus sekali, bahkan pertumbuhannya menurut saya kurang sebanding dengan teman teman seusia nya. Saya hanya bertanya Tanya dalam hati,”kok bisa ya seorang anak yang berada di dalam keluarga kaya, Nampak kurus sekali.”
Setelah kami berbincang bincang cukup lama antara saya, sang ibu, dan teman saya Toni. Kemudian Sang ibu memanggil Andre,” Andre, kesini !! Coba kamu ucapkan doa Bapa kami dalam Bahasa Inggris, dan ayat- ayat yg kmrn kamu hafalkan.” Tanpa ragu, Andre mulai mengucapkan Hampir semua Doa dalam Bahasa Inggris dan Ayat - ayat yang mungkin jika ditulis ada 50an kata dan dia hafal tanpa kurang satu katapun.
Tidak hanya itu, Andre juga disuruh ibunya menunjukan beberapa keahlian lain seperti bermain piano, bermain Suling, bermain gitar. Lagi-lagi andre bisa menggunakan nya, tapi saya mengamati ada yang aneh, tepatnya di kantung mata nya Andre. Dia masih Berumur 8 tahun, namun di daerah sekitar matanya sudah cukup hitam dan berkantung, Sepertinya dia terlalu lelah melafalkan Banyak sekali kata kata dan alat music yang harus dimainkan setiap harinya.
Sang ibu pun berkata,” Andre ini ranjin lho,, Dia Selain sekolah juga ikut Les inggris, Les Gitar, Les Kumon Matematika, Ditambah lagi kalo malam, ada guru privat yang datang kesini buat mendiskusikan PR yang diberikan gurunya di sekolah.”. Setelah itu saya penasaran melihat isi tas Andre, dan saya melihat buanyak sekali buku buku yang ia bawa ketika akan berangkat ke sekolah, dan yang pasti tasnya terlalu berat untuk diangkat anak seumuran 8 tahun seperti Andre. Saya hanya berkata dalam hati ,” WHATTT….. mungkin ibu itu tidak menyadari bahwa sang anak merasa lelah sekali namun takut untuk menolak keinginan ibunya.”
Menurut saya ada hak yang hilang dalam diri Andre, yaitu hak BERMAIN.. Ketika saya masih kelas 3 SD, saya masih ingat tidak ada yang namanya les. Sepulang sekolah, saya bermain layang layang, bahkan ketika ada layangan putus, kami berlarian berebutan layangan padahal kalau dipikir harganya kan cuman 200 perak, kenapa rebutan..he. Namun itulah nikmatnya bermain di masa kanak-kanak. Ketika saya liburan sekolah pun, ayah saya yang seorang ahli Pemetaan, mengajak saya ke sungai-sungai, bahkan pegunungan untuk menemani ayah saya bekerja. Saya sangat menkmati masa kecil saya, yang akhirnya saya juga memutuskan untuk mengambil geodesi dan mencintai pekerjaan lapangan sampai sekarang.
Cukup banyak saya menemui andre-andre lain di beberapa keluarga saat ini, Sang Ibu atau sang ayah terkadang memaksakan Berbagai macam les Privat, Les inggris, Les music, les matematika,dll kemudian bangga karena anaknya bisa berbagai macam hal dan punya banyak kegiatan. MUngkin hal ini yang harus dicermati, bahwa seorang anak masih membutuhkan hal dasar yaitu BERMAIN, karena ketika sang anak sudah beranjak dewasa, ia sudah tidak bisa merasakan masa masa Bermain seperti di masa kecilnya dulu,
Seorang anak diumpamakan seperti sebuah gelas, Gelas tersebut harus diisi perlahan lahan agar airnya tidak tumpah, namun ketika gelas tersebut diisi dengan tergesa gesa dan terlalu banyak, maka akan semakin banyak juga air yang terbuang secara percuma dan sia-sia.
Regards
Denni Pascasakti.
Comments
pikirnya orang tua,selama aku mampu membiayai apa saja aku akan melakukan apapun asalkan itu membuat anak-ku punya bakat..
Bagus seh memang anak2 memiliki kesibukan dan itu juga bisa menambah ilmu mereka kelak,tapi disatu sisi,orang tua juga kudu harus tau batas kemampuan anak sampai mana2nyaa...
hehehehe..
nnti kalau punya anak,jangan di gituin yaa..
kasiaan...>,<!