“Kehidupan memang harus
terus berjalan dan berwarna”.
(****)
Setelah pernikahan kami, keinginan berikutnya setiap keluarga baru
pasti-nya ingin segera dikaruniai anak. Kami sebagai keluarga baru pada
awalnya hanya bisa merencanakan, namun tetap Tuhan-lah yang menentukan.
Penantian 6 bulan akhirnya bisa berbuah manis.Ditengah pekerjaan saya di daerah
Australia Barat, tiba-tiba saya menerima email dari Istri yang mengabarkan
bahwa ia sudah positif mengandung. Bahagia sekali perasaan saya yang
tidak dapat dituliskan.
Selama perjalanan 9 bulan mengandung , keluarga kami mengalami
banyak perasaan yang campur aduk menjadi satu. Dari rasa senang, capek, marah,
saling memaafkan, namun kesemuanya tetap disatukan oleh rasa kasih sayang. Pada
Tri-semester pertama adalah masa yang paling berat, istri sulit sekali makan
sampai badannya kurus, disinilah peran suami untuk selalu mendampingi,
men-support, dan melayani dengan tulus.
Pada tri semester kedua dan ketiga pun tidak kalah sibuk-nya,
Berbagai kegiatan seputar kehamilan mulai dari ceramah kehamilan, senam hamil
dan jalan kaki setiap pagi ,kami terus disiplin melakukannya, hal ini karena
kami menginginkan bayi kami nanti-nya dapat dilahirkan secara normal. Walaupun
saya yakin Tuhan-lah yang menentukan, namun kami sebagai manusia paling tidak
hanya bisa berusaha dan berdoa.
Cukup menantangnya keadaan keluarga kami dikarenakan keluarga besar saya dan
keluarga besar istri tinggal di Jakarta, sedangkan kami suami istri tinggal di
Yogyakarta. Sehingga segala sesuatu harus kami lakukan sendiri mulai dari ke
pasar, bersih bersih rumah, mengurus bisnis fitness, dan lainnya.
Tetapi kami berdua tetap saling menguatkan satu sama lain untuk
terus maju dan tidak boleh mengeluh sama sekali, sampai pada akhirnya pada
tanggal 5 Juli 2016, kerja keras dan harapan kami dapat membuahkan hasil. Putra
kami Alvin telah dilahirkan dengan cara normal di rumah sakit Panti Rapih ,
Yogyakarta. Awal kontraksi terjadi pada pukul 20:00, perjalanan menuju rumah
sakit baru sekitar pukul 23:30, dan bayi kami berhasil dilahirkan ke dunia pada
pukul 03:30 pagi hari, prosesnya cukup cepat untuk kelahiran anak pertama. Disinilah
awal kebahagiaan kami sebagai keluarga kecil yang saat ini dikaruniakan dan
diberi kepercayaan oleh Tuhan untuk merawat dan membimbing Alvin.
Setelah kelahiran anak, setiap keluarga baru pasti selalu
dihadapkan berbagai pilihan. Pilihan pertama biasanya bayi mau diberikan ASI
atau susu formula? kemudian bayi ingin menggunakan popok kain, clodi atau
diapers? Sebagai pasangan suami istri yang masih muda dan baru memiliki anak
pertama, bahkan di keluarga saya, Alvin adalah cucu pertama, maka tidak heran
saya sangat kebingungan mengurus ini dan itu karena kami masih nol pengalaman.
Namun seiring berjalannya waktu, asalkan kita berani mencoba dan tetap berhati
hati ditambah banyak belajar cara cara merawat bayi dari artikel yang dapat
dipercaya, maka kami merasakan bahwa kami semakin telaten dan mudah dalam
merawat bayi.
Melalui perjalanan kehidupan ini, saya sangat bersyukur yang tiada
henti hentinya karena sejak kehamilan istri memasuki 8 bulan sampai dengan 1
bulan setelah kelahiran putra kami, saya sebagai bapak bisa terus mendampingi
istri dan anak kami setiap hari di rumah, Hal ini menurut saya pribadi
merupakan salah satu pengalaman yang luar biasa dan tidak akan tergantikan.
Saya percaya bahwa apabila kita percaya dan terus bekerja keras, rejeki bisa
tetap didapatkan dari berbagai macam cara, asalkan melalui cara cara yang baik.
Semoga saya bisa terus menjadi suami yang baik, dan saya meyakini
bahwa sangatlah membahagiakan ketika kita sudah menjadi keluarga kecil yang
lengkap didampingi anak dan istri karena hidup menjadi terus berjalan dan
berwarna, dan satu lagi semoga keluarga kecil kami bisa membawa manfaat untuk
keluarga dan masyarakat ke depan-nya. :)
Sleman, 8 Agustus 2016
Comments