Skip to main content

Posts

Showing posts from 2013

Eksplorasi Minyak Laut Dalam di Benua Hitam

Sudah tiga minggu berlalu di perairan laut dalam Afrika, sejauh mata memandangpun hanya terlihat ujung lautan berwarna biru terang. Lalu dimana letak daratan ? Perjalanan kali ini merupakan pengalaman pertama saya ditempatkan di proyek eksplorasi minyak bumi terbesar di benua hitam. Metode yang dipergunakan belum pernah saya coba sebelumnya. Setelah mengikuti beberapa presentasi intensif dan membaca sekumpulan buku buku tebal yang harus dipelajari dalam waktu singkat, saya baru memahami bahwa metode yang digunakan bernama Azimut . Pada saat Indonesia masih dijajah oleh Belanda, minyak bumi masih sangat mudah ditemukan di daratan karena minyak sudah muncul dengan sendirinya ke atas permukaan tanah. Kemudian seiring berjalannya waktu, minyak mulai dicari sampai kedalaman 10-20 meter, semakin lama manusia terus mencari cadangan minyak di darat dengan kedalaman yang semakin bertambah. Namun manusia mulai menyadari bahwa cadangan minyak di darat semakin habis dan jumlahnya ter

Tahapan-tahapan untuk keluar dari Angola

                                                Sumber Gambar : http://www.telegraph.co.uk ( ditulis sejak 2 minggu yang lalu ) Perjalanan 3 minggu di Laut Angola selesai dilewati, walaupun laut disini terlihat lebih tenang dengan ketinggian ombak maksimal sekitar 1 meter, namun arus dibawahnya ternyata cukup besar yang bisa mencapai 2-3 knot. Sehingga dalam melakukan eksplorasi pencarian cadangan minyak, kami harus selalu waspada terhadap navigasi arah kapal supaya tetap mengikuti jalur yang sudah ditentukan. Hari ini ternyata adalah hari Pergantian Kru ( Crew Change ), namun untuk pekerjaan Seismik, segala kemungkinan dibatalkannya crew change masih bisa terjadi. Kami hanya bisa bernafas lega apabila sudah berada di dalam helicopter. Setelah menunggu 1 jam, saya melihat dari kejauhan di langit biru Nampak titik hitam yang bergerak mendekat. Ya, titik hitam itu adalah helicopter kami yang datang untuk menjemput dan membebaskan kami dari penjara besi untuk kembali ke kehidupan

Perjalanan menembus imigrasi di Namibia (Afrika)

Tiket keberangkatan menuju benua hitam ternyata sudah masuk di kotak email. Mengapa ya 5 minggu di kapal terasa lama sekali, namun ketika 5 minggu di rumah terasa sungguh cepat? Saya juga dikirimkan Travel Information Sheet (TIS) yang memberikan informasi singkat seputar Negara tujuan yaitu Namibia di Afrika. “Do not go outside Hotel because it’s dangerous.” Di dalam TIS tertera informasi yang melarang keluar hotel ketika di Namibia karena sangat berbahaya dan bisa menjadi target perampokan. Lalu terdapat saran lainnya untuk mengkonsumsi Mallarone atau sejenis pil Kina. Sekedar informasi bahwa Benua afrika merupakan daerah potensial penyebaran penyakit malaria, Jenis malaria disana termasuk yang paling mematikan di dunia. Sehingga pilihan untuk mengkonsumsi mallarone merupakan saran terbaik demi mencegah malaria. Mallarone dapat diminum 1 hari sebelum keberangkatan menuju lokasi, dan tetap dikonsumsi setiap hari sebanyak 1 pil sampai dengan 7 hari setelah kita meninggalka

Melancong ke Negeri-nya Para Pelaut (Norwegia)

Tahun ini saya diberikan kesempatan lagi untuk melancong ke salah satu Negeri di Eropa yang merupakan tempat lahirnya para pelaut handal Bangsa Viking dari Norwegia. Persiapan kali ini sudah saya pertimbangkan jauh jauh hari sebelum keberangkatan. Salah satu persiapan yang sedikit rumit, hanya pada saat pembuatan Visa Norwegia dikarenakan dokumen yang cukup banyak dan prosesnya membutuhkan waktu minimal 2 minggu. Lalu apa saja yang harus dipersiapkan sebelum berangkat ke Norwegia untuk Visa business ? Passport  + Visa Norway Uang lokal Krone Norwegia / US Dollar Letter of Guarantee Letter of Invitation Pakaian Hangat Peta mencakup  Airport,Hotel, lokasi training Dua hari sebelum berangkat, saya mencoba mencari money changer untuk menukarkan Rupiah ke dalam mata uang Norwegia yaitu Krone. Perjalanan dimulai dari daerah Blok M lalu ke Fatmawati, lalu ke Pondok Indah Mall. Mungkin total lokasi money changer yang saya datangi sudah lebih dari 10, namun hasilnya tetap

KTKLN , melindungi atau memeras Tenaga Kerja Indonesia ?

http://www.bnp2tki.go.id Anda ingin bekerja di luar negeri ? atau Anda ingin bekerja di bidang perhotelan , pelayaran , maupun konstruksi yang berdomisili di luar negeri dengan bayaran mata uang asing ? Jika jawabannya Ya , maka anda memerlukan dokumen resmi yaitu KTKLN ( Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri ). Tujuan awal dibuatnya KTKLN sebenarnya cukup baik yaitu untuk mendata tenaga-tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri serta memberikan perlindungan apabila terjadi ketidakadilan   dalam bekerja. Namun seiring berjalannya waktu, kepengurusan KTKLN menjadi momok yang menakutkan bagi para pekerja Indonesia karena proses birokrasi yang sangat lambat dan terkesan dipersulit apabila tidak ada “pelicin”-nya.  Keberadaan KTKLN ini-pun cukup sakti. Anda bisa mencobanya apabila pada hari-H Keberangkatan ke luar negeri, anda tidak membawa KTKLN. Maka pada saat mencoba melintasi loket imigrasi di Bandara, Petugas imigrasi akan menanyakan ,”Mana KTKLN-nya? Tidak b

Hiburan selama pelayaran di Vietnam

Empat minggu sudah terlewati di Vietnam, bosan bercampur perasaan rindu sudah memuncak dan ingin bertemu keluarga di rumah. Teman teman di kapal yang ingin merayakan lebaran juga   harus rela   mengurungkan niatnya. Beginilah suka duka pelaut yang segala sesuatunya harus bisa dipandang secara positif.  :) Saya memahami bahwa hari raya adalah event yang tidak boleh terlewatkan. Sekitar 2 bulan yang lalu secara “tiba tiba” jadwal rotasi saya di kapal dirubah dan saya menyadari bisa bisa Natal dan Tahun baru 2014 ini dirayakan diatas kapal . Namun karena saya menganggap segala sesuatu bisa diperjuangkan, saya mencoba mengirimkan email ke Singapura dan Perancis untuk mengembalikan saya kepada rotasi awal. Beruntung buat saya setelah perdebatan yang cukup panjang, akhirnya saya dikembalikan lagi ke jadwal semula sehingga saya bisa merayakan Natal dan tahun baru 2014 ini di rumah bersama kelurga.  :) (****)

Tahapan membuat Visa Norwegia

Tahun 2013 ini, saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti training Global Positioning System (GPS) di Norwegia. Memang kalau ditimbang timbang, “Jauh banget belajar GPS saja sampai ke Norway?” , namun saya menyadari bahwa kesempatan ini tidak datang dua kali, dan mumpung umur saya masih muda serta masih kuat untuk travelling ke Eropa, “Mengapa tidak saya ambil.” :) Ketika saya melihat teman teman di kapal yang berkebangsaan Australia, Malaysia, Singapura. Mereka sungguhlah beruntung, karena setiap kali mereka melakukan perjalanan ke Eropa, mereka tidak perlu susah-susah membuat Visa yang   prosesnya sekitar 2 minggu,membayar sekitar 1 juta rupiah bahkan masih ada kemungkinan pengajuan visa ditolak oleh kedubes. Oleh karena negara yang akan saya kunjungi adalah Norwegia, maka saya perlu membuat Visa Schengen. Jujur saja pada saat itu, saya masih bingung   harus memulai dari mana?. Tapi jaman sekarang kan sudah jaman-nya teknologi, masa masih bingung bingung. “Mau bertany

Sebuah Bom Waktu dari Subsidi BBM

Akhir akhir ini ramai sekali diberitakan perdebatan Subsidi BBM di berbagai media massa dan stasiun televisi yang seakan tidak ada habisnya. Terdapat dua pihak antara pro dan kontra yang saling menyerang, namun ada satu hal yang agak lucu bagi saya. Kemarin siang saya jalan jalan di Tangerang dan banyak menjumpai Baliho dari salah satu partai yang mengatakan “Atas nama rakyat dan demi rakyat, kita tolak bersama kenaikan BBM.” Atas nama rakyat? Demi rakyat? kemudian disamping tulisan tersebut tidak lupa dipasang foto calon kepala daerah yang tersenyum lebar berserta nama partainya. Menurut saya mencoba mengatasnamakan rakyat dengan menolak sesuatu kebijakan tanpa memberikan solusi adalah sebuah pencitraan.

30 Hari Pelayaran di India (Bagian II)

Suara deru mesin kapal mulai terdengar, tali temali yang mengikat antara kapal dan pelabuhan mulai dilepas satu per satu, bunyi gema dari suara kapal membuat banyak orang yang berdiri di pinggir pelabuhan mulai melambaikan tangan melepas keberangkatan kapal kami menuju lautan India. Kami tidak bisa lagi mundur, petualangan mengarungi lautan dalam mencari emas hitam harus segera dimulai dan juga kami harus siap menanggung resiko apapun yang akan terjadi selama lima minggu kedepan. (****) saya mulai berjalan memasuki ruang kerja yang berada di lantai dua , dan anehnya setiap kali berjalan menuju ruangan ini, saya selalu teringat ketika pertama kalinya sekitar 2 tahun yang lalu dengan wajah cemas dan tangan gemetar dalam mengoperasikan alat-alat navigasi karena pada waktu itu saya tidak mengetahui banyak hal mengenai ilmu kelautan , namun seiring dengan berjalannya waktu, saya mulai sedikit banyak belajar mengenai Navigasi kelautan yang ternyata sangat berkaitan dengan bidan

Pelayaran 30 Hari di perairan India

Perjalanan udara selama 7 jam dari Jakarta menuju Mumbai terasa melelahkan , dan saya berharap semoga sesampainya di bandara nanti ,masih bisa sedikit beristirahat. Ternyata tidak! Bandara di Mumbai kondisinya hampir sama seperti bandara Soekarno Hatta dimana banyak sekali orang berlalu lalang dan berjualan bahkan calo taksi atau bajaj sudah menjadi pemandangan biasa. Birokrasi di imigrasipun harus menghela nafas panjang, dapat dibayangkan,  setelah mengantri setengah jam untuk dicap passport di Imigrasi, 50 meter kemudian masih harus mengantri lagi untuk pemeriksaan cap paspor. Sungguh Aneh, baru slesai ngantri dicap kok masih harus ngantri diperiksa capnya. Hahaha. Ya beginilah julukan Negara Incredible India sebagai Negara1001 birokrasi. *ups, sepertinya tidak beda jauh dengan Negara kita,:)

Proses Visa India di Jakarta (Employment Visa)

Bulan April 2013 ini saya akan melakukan perjalanan untuk pertama kali-nya ke India, namun dalam trip ini tujuannya bukan untuk backpacker, melainkan untuk pekerjaan. Jadi jenis visa yang saya ajukan adalah Employment Visa. Berdasarkan pengalaman sebelumnya ketika meng-Apply visa seperti Schengen Visa, UK Visa, Philiphina Visa, mungkin visa India inilah yang membutuhkan dokumen paling banyak dan memakan waktu proses pengumpulan dokumen yang cukup lama juga, walaupun pada akhirnya bisa juga visa India ini saya dapatkan. :) Tujuan menulis artikel inipun selain untuk berbagi pengalaman kepada para pembaca, sebenarnya saya juga ingin mempermudah secara step by step ketika suatu hari nanti saya harus melakukan perjalanan kembali ke India. Untuk mempersingkat tulisan, maka saya langsung jabarkan pertanyaan pertanyaan yang paling sering ditanyakan ketika mengajukan Visa India berserta penjelasannya. Apa alamat Website resmi untuk mengajukan visa India di Jakarta? Untuk pengajua

Sertifikat Kesehatan dan Vaksinasi di Perusahaan Offshore MIGAS

Awal tahun ini saya kembali melakukan medical check up di rumah sakit international di Singapura. Sejak pertama kali bergabung di perusahaan Offshore, saya sudah melakukan Check up sebanyak 3 kali. Ya, Semua engineer yang bekerja di Perusahaan Minyak dan gas khususnya di perairan lepas pantai, diwajibkan mengambil medical check up setiap 2 tahun sekali. Tujuan dari medical check up untuk mengetahui bahwa Semua Engineer harus memiliki badan yang Fit, bebas Narkoba dan Alkohol, serta bebas HIV AIDS. Memang sejak saya bekerja di perusahaan offshore sekitar 3 tahun yang lalu, saya mulai memperhatikan mengenai 3 hal terpenting untuk menjaga kesehatan yaitu makanan, Waktu Istirahat, dan Berolahraga. Saya masih ingat ketika mahasiswa, Setiap kali makan, saya selalu mengisi perut saya sekenyang kenyangnya, makan makanan gorengan yang terkadang minyaknya sudah digoreng berkali kali oleh penjual. Jam tidur saya bisa dibilang hanya 3-4 jam sehari karena sering begadang nongkron

Terwujudnya sebuah beasiswa 2005

Sudah dua bulan semangat saya untuk menulis sedikit hilang walaupun sebenarnya banyak hal yang ingin dituliskan.   Liburan terakhir ini diisi beberapa kegiatan diantaranya membuat visa India, mencoba pertama kali-nya menempati rumah untuk belajar hidup mandiri, penyerahan beasiswa 2005 serta acara makrab bersama mahasiswa baru geodesi UGM. Hari inilah saya kembali mendapatkan kesempatan untuk menulis. Kapal pencari cadangan minyak di wilayah Asia   ini kebetulan sedang merapat di pelabuhan Malaysia, tidak begitu banyak yang harus dikerjakan, sehingga saya bisa merangkai kembali kejadian yang terjadi selama 2 bulan terakhir ini.  Semangat saling berbagi Geodesi angkatan 2005 pada akhirnya menjadi kenyataan, Malam itu saya merasa bahagia, puas, terharu karena perjuangan kami selama 1 tahun untuk mengumpulkan dana 2005 ternyata tidak sia sia.  Perjuangan kami dimulai sekitar tahun 2011, beberapa dari kami sudah bekerja , sayapun masih sering ke Jogja terutama ke kampus