Skip to main content

Posts

Showing posts from 2011

3 Mitos tentang Pelaut yang tidak selalu benar

Tanpa terasa waktu 2 tahun berjalan begitu cepat. Cukup banyak kenangan yang saya alami sebagai seorang pelaut, dimulai dari petualangan di laut Sulawesi bersama orang Rusia, pedalaman sungai Kalimantan yang dipenuhi oleh buaya, petualangan di Vietnam , Sarawak, sampai Filiphina. Saya belajar bukan hanya mengenai hal-hal teknis, namun justru lebih banyak menerima pelajaran mengenai hidup terutama karena rekan kerja saya rata rata berumur 10-15 tahun lebih dewasa. Dan yang anehnya,walaupun atasan saya selalu berbeda beda, ada 1 persamaan. Mereka senang membimbing dan berbagi pengalaman kepada yang lebih muda dan tidak senioritas. Kehidupan pelaut ternyata tidak sekeras dan sesulit seperti yang masyarakat bayangkan, walaupun terkadang ada resiko resiko yang harus dihadapi seperti ombak besar badai Typhoon dan Tsunami., Bahkan, Setiap kali saya akan berangkat ke Laut dan ingin berpamitan dengan bapak ibu, saya melihat kedua mata mereka berkaca kaca walaupun raut muka mereka seperti d

Instalasi Pertama Kapal Oceanic Finder

Saya masih ingat hari pertama ketika saya berada diatas kapal finder sekitar pertengahan bulan April 2011. Tiga orang dari Elnusa termasuk saya dikirimkan untuk langsung bekerja bersama Employee dari CXX yang didominasi orang orang Perancis dan perusahaan Swire Offshore Maritime yang didominasi orang orang dari South Africa. Sekitar jam 7 pagi, kami bertiga berjalan menuju instrumen room untuk mengikuti Introduction Meeting dimana kami diajak berkeliling ke setiap ruangan yang ada di kapal dan diperkenalkan aspek2 mengenai HSE dan keselamatan kerja.Staff HSE yang mendampingi kami bernama John,ia berkebangsaan New Zealand dan berbadan tinggi besar. Saya kaget ketika John berbicara tiga kalimat pertama yang begitu cepat dan bergaung sehingga membuat kalimatnya terdengar kurang jelas. Saya hanya menunjukkan ekspresi mengganguk nganguk supaya terlihat mengerti,padahal sebenarnya saya bingung.. Tetapi ketika saya melihat ke arah 2 teman saya lainnya,kok mereka kelihatan nya ngerti

Bunaken and Manado Expedition

Kapal mulai terombang ambing, dari kejauhan terdengar suara piring pecah mulai berjatuhan dari atas meja. Dalam suasana kacau dan perut yang semakin terasa mual, saya mencoba mengambil gagang telephon dan berusaha keras menelfon kapten ,”Captain, could you give me weather informaton?” ,captain menjawab dengan suara sedikit was-was,”kecepatan angin (wind speed) 35 knot, Tinggi gelombang (Swell) 5 meter. It’s terrible weather!” ( 2 hari kemudian ) Cuaca di kapal sedikit membaik, . Beberapa hari yang lalu terjadi Badai Typhoon di negara Filiphina,sedangkan kapal Finder yang bertugas mencari sumber minyak sedang beroperasi di wilayah laut Cina Selatan ,tidak jauh dari lokasi badai. Badai typhoon di kapal kami mengakibatkan berserakan nya kertas dan beberapa piring yang pecah. Namun saya bersyukur, kami dapat melewatinya dengan selamat tanpa ada suatu cedera apapun. Setelah cuaca membaik, Koneksi internet mulai berjalan normal. Saya teringat keinginan untuk melanjutkan kembali petu

Document Requirement for Offshore Engineer Who Work Abroad

Punya impian bekerja sebagai Oil and Gas Engineer di Lepas Pantai ? Ingin merasakan pengalaman terombang ambing di tengah-tengah samudra dan hantaman badai Typhoon ? Jika kamu tertarik, maka artikel ini bisa menjadi salah satu informasi untuk melangkah lebih dekat dalam menggapai impianmu. Suatu hari adik angkatan yang mendaftar Kerja Praktek di Kantor tempat saya bekerja mendatangi saya dan berkata, “Mas , saya ingin sekali bisa diberangkatkan ke Offshore.” saya mendukung penuh semangatnya supaya bisa dikirimkan ke lapangan tepatnya di offshore. Namun ternyata mereka belum beruntung memiliki kesempatan terjun langsung ke offshore dikarenakan terbentur dalam hal persyaratan dokumen, sehingga mereka hanya diberi kesempatan melakukan prosesing data offshore di kantor. Ya, untuk setiap orang yang ingin bekerja di offshore,mereka harus memiliki dokumen dokumen ber- standar Internasional yang wajib dipenuhi. Namun jika pada saat Kerja Praktek , kamu belum beruntung untuk pergi ke offshore,

13 Hours Backpacker in Paris ( Part 3 of 3 )

Training selama 6 hari telah berakhir, tiket pulang ke Jakarta sudah masuk ke Inbox email. Rute yang harus saya tempuh dimulai dari Nantes – Paris – Singapore – Jakarta. Namun ada hal yang membuat saya terkejut ketika membaca e-tiket tersebut, karena saya hanya memiliki waktu 2 jam di Paris dan harus pindah pesawat tujuan Singapura , ”Gawat!, Masa jauh-jauh ke Perancis gag jalan-jalan di Paris !” Saat itu saya bingung, soalnya dari sejak awal pingin banget bisa extend 1 hari di Paris buat jalan jalan. Mmmm... saya mulai berfikir dan kembali teringat sebuah pepatah ,” Mintalah, Maka kamu akan mendapatkan .” Ya.. saat itu saya memberanikan diri mengemail langsung Koordinator training di kantor Singapura agar bisa mengextend waktu pulang saya di Paris selama 1 hari. Email yang saya kirimkan sbb: “Hi Clara, Could you please extend my ticket in Paris just for 1 day? coz I want to have a look about Paris, and Actually, I really want to go to eiffel tower. ” Sebenernya sih tuh email agak ter

SeaproNAV Training in Nantes , France ( Part 2 of 3 )

Dua bulan terakhir ini, beberapa teman saya sering menanyakan pertanyaan yang sama,”Kamu sebenernya kerja apa sih Den? Kok jalan-jalan mulu?” Biasanya saya menjawab dengan sebuah pertanyaan, “Ketika kita akan berangkat ke kantor atau ke kampus, apakah kita naik kendaraan?” Jika jawaban nya “Ya”. Lalu pertanyaan kedua,”Apakah kendaraan tersebut memerlukan bahan bakar?” Jika jawaban kedua adalah “Ya”, berarti anda sudah memahami jenis pekerjaan saya. Saat ini, dunia sangat membutuhkan minyak mentah ( crude oil ) yang nantinya dapat diolah menjadi bensin, solar, aftur, oli, dll. Pekerjaan saya termasuk pekerjaan awal dari proses pencarian cadangan minyak dan gas, yang biasa disebut “Survei Seismik”. Cadangan minyak dan gas dapat ditemukan di daratan ( onshore ) maupun di lautan ( offshore ), kebetulan saya ditempatkan di divisi offshore yang memiliki peran mencari cadangan minyak dan gas di laut lepas menggunakan kapal survei. Berdasarkan kesepakatan dunia, Hamir seluruh perus